Larangan Mudik di Perbatasan Berbuah Kucing-kucingan

Round-Up

Larangan Mudik di Perbatasan Berbuah Kucing-kucingan

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 30 Apr 2020 08:10 WIB
Polisi Halau Pemudik
Foto: Ilustrasi kegiatan penyekatan kendaraan oleh kepolisian (Muhammad Iqbal-detikcom)
Jakarta -

Beberapa warga bersikeras untuk melakukan perjalanan mudik, meski tahu ada penyekatan kendaraan pemudik di jalan oleh polisi lalu lintas untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19) meluas. Agar lolos penyekatan, berbagai carapun kucing-kucingan pun dilakoni pemudik.

Mulai dari sembunyi di dalam terpal bak pikap, menghindari check point polisi hingga motornya diangkut oleh truk. Ada yang lolos dari penyekatan, namun banyak juga yang terjaring sekat polisi dan diminta kembali ke titik keberangkatan.

"Pada hari kelima Operasi Ketupat, sampai hari ini Korlantas Polri mencatat 2.765 dari total 12.126 kendaraan, baik pribadi, kendaraan sewa, travel, dan roda dua diminta untuk putar balik karena ditemukan indikasi akan melaksanakan mudik," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Tribrata TV, Rabu (29/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asep mengatakan, selama Selasa (28/4), ada 2.765 kendaraan yang diminta berputar balik. Kebanyakan kendaraan itu terjaring di pos pemeriksaan di wilayah Jabodetabek.

"Dari 2.765 kendaraan ini, rinciannya wilayah Polda Metro Jaya 886 kendaraan, Polda Jawa Barat 525 kedaraan, Polda Jatim 773 kendaraan, Polda DIY 23 kendaraan, Polda Banten 198 kendaraan, Polda Lampung 32 kendaraan, Polda Jateng 328 kendaraan," papar Asep.

ADVERTISEMENT

Berikut berbagai modus dan upaya pemudik lolos dari sekatan aparat:

Kelabui Petugas, Pemudik Ini Nekat Sembunyi di Balik Terpal Pikap:

Rela Duduk di Bak Pikap Muatan Kerupuk yang Ditutup Terpal

Mobil pikap bermuatan kerupuk terpaksa harus putar balik lantaran ketahuan memuat orang di bak belakang. Polisi menghentikan mobil pikap karena terlihat kelebihan muatan padahal memuat kerupuk.

Peristiwa itu terjadi di Pospam Gerem nawah, Cilegon, Banten. Mobil terlihat dari kejauhan memuat kerupuk di bagian atas bak. Bak belakang ditutup terpal untuk mengelabui petugas.

"Kejadiannya jam 2 siang tadi di Pospam Gerem bawah. Kita curiga karena kok muatan kerupuk keliahatannya muatan lebih," kata Kapolsek Pulomerak AKP Rifki Seftirian saat dimintai konfirmasi, Rabu (29/4).

Petugas kemudian memberhentikan pikap untuk diperiksa, hasilnya terdapat 2 orang di dalam bak 1 perempuan dan 1 laki-laki. Kepada polisi, penumpang belakang bak itu berasal dari Semarang.

"Di dalamnya ada 2 orang, pas kita tanya dari Semarang mau ke Bengkulu," ungkap Rifki.

Polisi akhirnya memaksa mobil tersebut putar balik karena sudah menyalahi aturan yang ditetapkan pemerintah. "Kita nggak menyelidiki lebih lanjut karena langsung kita minta putar balik," ujar Rifki.

Warga mengelabui polisi di mobil pikap bermuatan kerupuk.Foto: Warga mengelabui polisi di mobil pikap bermuatan kerupuk.(dok. istimewa)


Menghindari Check Point Kepolisian

Warga masih ada yang nekat hendak menyeberang ke Sumatera via Pelabuhan Merak. Beberapa mobil travel sempat bertahan di gerbang tol Merak.

Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana saat dikonfirmasi pada Rabu (29/4), mengatakan pemudik yang hendak ke Sumatera masih kucing-kucingan dengan polisi. Mereka berhenti di beberapa tempat untuk menghindari check point yang dilakukan petugas.

Yudhis menuturkan dalam sehari sebanyak 835 kendaraan, baik roda dua maupun empat, sudah dipaksa putar balik. Beberapa kendaraan travel yang hendak menyeberang ke Lampung sempat mogok dan tak mau berputar balik di Jalan Tol Merak.

Mereka melakukan perjalanan dari tempat asal biasanya malam hari, para pemudik yang hendak menyeberang sampai di sekitar Merak dini hari.

"Dari Jakarta-nya mungkin habis magrib sampai Cilegon itu antara jam 21.00-22.00 karena kan kucing-kucingan juga di sana, kena penyekatan sampai juga di Cilegon lewat jalan arteri. Puncaknya jam 02.00 sampai jam 06.00," ujar Yudhis.


Sembunyi di Balik Terpal Bersama Muatan Barang di Bak Pikap

Polisi menangkap basah sebuah mobil pikap yang berusaha 'menyelundupkan' pemudik ke Surabaya. Para pemudik tersebut diangkut ke bak pikap yang ditutup terpal.
Pikap tersebut terjaring razia di check point Brebek, Rungkut Industri. 8 orang nekat masuk ke bak pikap berpelat N tersebut. Bak tersebut kemudian ditutupi terpal berwarna biru seolah-olah pikap tersebut membawa barang.

Namun, saat melewati check point, mereka ketahuan. Polisi yang curiga membuka bak pikap. Setelah dibuka, terlihatlah 8 orang bermasker di dalamnya. Selanjutnya satu per satu mereka diminta keluar dan diperiksa kesehatannya sesuai protokol COVID-19.

"Iya benar, itu laporan hari Senin (27/4), sehari sebelum PSBB. Tapi sudah ada larangan mudik kan jadi kita kembalikan mereka. Dari Malang menuju ke Surabaya," kata Kapolsek Tenggilis Kompol Kristiyan kepada detikcom, Rabu (28/4).

Kristiyan mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan sesuai protokol COVID-19, dengan dicek suhu dan dilakukan pendataan, akhirnya para pemudik tersebut kemudian diminta kembali ke daerah asalnya.

"Dari Malang menuju Surabaya, jadi kita kembalikan, apalagi Surabaya sudah masuk zona merah. Apalagi dari luar ke kita (Surabaya) harus karantina, terus isolasi mandiri. Tindak lanjutan, sudah kita semprot, kita cek suhu badan dan normal semua, kita minta kembali," lanjut Kristiyan.

mudik surabayamudik surabaya Foto: Tangkapan layar


Pura-pura Jadi Kenek, Motor Dinaikkan ke Truk

Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan masih banyak masyarakat yang diam-diam pergi mudik. Dia mengungkapkan ada cara-cara dilakukan masyarakat agar bisa mengelabui petugas yang berjaga di check point.

"Salah satunya adalah ketika mereka nggak mau ketahuan, motornya di angkut pakai truk, ditutupin. Seolah-olah truk barang. Tapi pasti ketahuan. Jadi jangan coba-coba membohongi petugas," kata Ade Yasin di Pos PSBB Cigombong, Jalan Raya Bogor-Sukabumi, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Rabu (29/4).


Naik Kontainer Hingga Mobil Boks

Kakorlantas Polri Irjen Istiono, pada Selasa (28/4), mengungkapkan modus pemudik menumpang di dalam truk kontainer hingga mobil boks agar lolos penyekatan aparat. Namun Istiono menegaskan kendaran-kendaraan angkut barang tak luput dari razia penyekatan mudik.

"Ya macam-macam lah (modus pemudik), yang beredar di media sosial kan ada yang naik truk, ada yang naik kontainer, dan sebagainya, termasuk mobil boks," kata Kakorlantas Polri Irjen Istiono di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/4).

Dia kemudian mengungkapkan kekhawatirannya bila penumpang yang 'kucing-kucingan' mudik dengan cara seperti itu akan mengalami kekurangan oksigen. "Ya kami periksa, itu mobil boks kami periksa. Saya takutnya kalau mereka tuh lemas di situ (dalam kontainer, truk dan bus), kekurangan oksigen," ujar dia.

Istiono pun menuturkan bahaya lain dari menumpang kendaraan yang serba tertutup seperti itu adalah penularan virus Corona.

Halaman 2 dari 3
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads