Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengunjungi Kabupaten dan Kota Mojokerto dan menemui sejumlah kalangan masyarakat, mulai dari pengemudi ojek online hingga pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM).
Dalam kesempatan ini, ia mendengar langsung aspirasi masyarakat terkait sejumlah kebijakan yang telah diambil pemerintah. Salah satu perwakilan komunitas Ojek Online Mojokerto, Rahmat mengatakan bahwa sejauh ini ia dan rekan-rekannya merasa kesulitan untuk membayar kredit kendaraan karena turunnya pendapatan sejak pandemi COVID-19.
Padahal pemerintah telah menetapkan kebijakan relaksasi kredit untuk masyarakat terdampak COVID-19, termasuk dari kalangan ojek online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara garis besar, kami ojek online Mojokerto sangat kecewa dengan sikap dari beberapa perusahaan pembiayaan tersebut. Maka kami meminta agar pemerintah dan perusahaan pembiayaan bisa benar-benar membantu kami untuk keringanan pembayaran angsuran," ujarnya salah satu tukang ojek dalam keterangan tertulis, Selasa (28/4/2020).
Adapun kebijakan relaksasi tersebut tertuang dalam POJK No. 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional. Para tukang ojek itu mengatakan kebijakan tersebut nampaknya belum berjalan sesuai harapan terkait leasing hanya memberikan pengurangan cicilan dan memperpanjang tenor saja. Oleh karena itu, justru semakin membebankan masyarakat.
"Kami beranggapan bahwa aturan yang dikeluarkan dalam rangka antisipasi dampak dari COVID-19 belum benar-benar bisa mewakili kami para ojek online dan pelaku UMKM selaku kreditur yang terkena dampak lesunya perekonomian," jelasnya.
Oleh karena itu, Rahmat meminta pemerintah untuk memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada para pelaku usaha sektor transportasi, yang penyalurannya melalui organisasi para pelaku usaha tersebut.
Selain itu, ia juga meminta pemerintah untuk memberi kejelasan dan kepastian terkait relaksasi angsuran kendaraan kepada para pengemudi angkutan sewa khusus (ASK) dan pelaku UMKM hingga kondisi normal tanpa syarat.
Selanjutnya, saat berdialog dengan Lurah Balongsari Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, Gismanto, LaNyalla mendengar bahwa sekitar 776 warga miskin terdampak COVID-19 telah mengajukan bantuan kepada pemerintah, namun masih menunggu pencairan. Terkait hal ini ia menambahkan bahwa Wali Kota Mojokerto telah menyiapkan paket bantuan untuk 11 ribu jiwa
"Sekarang kami berharap agar segera turun dan dapat dirasakan masyarakat," ujarnya,
Dalam kunjungan ke Mojokerto, LaNyalla juga menyerahkan bantuan alat kesehatan berupa masker dan APD masing-masing 100 unit untuk dua rumah sakit di Mojokerto, yaitu RS Gatoel dan RSUD Mojokerto. Bantuan ini diterima oleh salah satu dokter di RSUD Mojokerto Ira Ratna Puspitasari.
"Kami menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan Ketua DPD RI yang berkenan hadir di tengah kami, para tenaga medis yang bertugas, dan siaga menerima pasien-pasien rujukan dari sejumlah puskesmas di Mojokerto," ungkapnya.
(mul/ega)