Puluhan remaja di kelurahan Kampung Salo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) masih melakukan tradisi tahunan saat Ramadhan, yakni berkeliling membangunkan warga untuk sahur. Mereka berkeliling permukiman meski pandemi Corona (COVID-19) belum berlalu.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal, mengatakan tradisi membangunkan warga sahur masih dibolehkan. Namun harus tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Boleh saja untuk bangunkan sahur selama protap untuk pencegahan COVID dilakukan, seperti jaga jarak, gunakan masker, dan rajin mencuci tangan," kata dr La Ode Rabiul Awal saat dihubungi detikcom, Selasa (28/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan rutinitas membangunkan warga sahur tidak ada salahnya, apalagi orang yang terlibat merupakan warga lokal dan tidak terkontaminasi dengan orang lain.
![]() |
"Asalkan bisa dipastikan tidak ada keterlibatan orang dari luar, pasti aman. Tapi kalau sudah campur baur dan menyebabkan perkumpulan massa, itu pasti akan jadi pertimbangan lagi," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, puluhan remaja di Kelurahan Kampung Salo, Kota Kendari, tetap membangunkan warga sekitar agar bisa sahur tepat waktu. Kegiatan ini dilakukan karena menjadi rutinitas tiap Ramadhan.
"Ini sudah agenda tahunan yang biasa kita lakukan. Kita berkeliling agar warga bisa bangun lebih awal untuk memasak, kemudian sahur tidak telat," kata salah seorang pemuda Kampung Salo, Muhammad Ali Brand, Senin (27/4).
Para remaja itu berkeliling sejauh 3 km untuk membangunkan warga menggunakan alat musik sederhana, seperti gitar, gendang, dan kerincing. Ali mengatakan mereka tetap membiasakan mencuci tangan setelah berkeliling untuk menjaga diri dari bahaya Corona.
Tidak hanya berkeliling untuk membangunkan sahur, mereka juga melakukan ronda untuk menjaga di pintu masuk sehingga tidak ada orang dari luar yang bisa masuk.