.webp)
Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) demi mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19 telah diterapkan di Pekanbaru, Riau, sejak 17 April. Penerapan PSBB ini dikeluhkan para pedagang di Pasar Pusat.
Pasar Pusat yang berada di Jalan Sudirman, Pekanbaru, adalah pusat perdagangan terbesar di Pekanbaru. Kawasan Pasar Pusat Sukaramai ini masih tetap buka selama PSBB.
Namun, pemerintah melakukan penutupan jalan protokol selama 24 jam yang membuat warga tak bisa melintas ke pasar tersebut. Pedagang pun mengeluhkan penutupan jalan di tengah PSBB membuat dagangan mereka tak laku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ini kami sudah jatuh tertimpa tangga, kawasan Pasar Pusat masih boleh buka. Tapi, akses jalan menuju ke pasar ditutup. Siapa orang yang mau datang ke pasar kalau aksesnya semua ditutup? Inikan sama saja Pemko Pekanbaru membunuh secara perlahan kepada pedagang," kata salah satu pedagang, Ishandi, Selasa (28/4/2020).
Pedagang lainnya, Ismet, mengaku busana muslim yang ada di tokonya belum laku satupun hari ini. Dia mengaku kecewa dengan pemerintah setempat.
"Sejak pagi sampai siang ini, belum ada satupun dagangan saya sebagai pelaris (penjualan pertama). Bagaimana jualan kita mau laku, tak ada satupun pengunjung yang datang. Kami kecewa dengan Wali Kota Pekanbaru ini," kata Ismet.
Selain pedagang, warga juga mengeluhkan penutupan jalan protokol di Pekanbaru. Alasannya, penutupan jalan protokol membuat ekonomi warga terganggu.
"Bagaimana orang akan berusaha, kalau jalan menuju kawasan pasar ditutup. Jalan-jalan utama tidak boleh dilintasi kendaraan. Kami tidak tahu apa alasannya, semakin hari akses jalan protokol banyak ditutup," kata salah satu warga, Ihlam.
Simak video Buka Saat PSBB, Puluhan Toko Non Sembako di Makassar Disemprot Air:
(cha/haf)
