Jakarta - Buku-buku misteri G30S/PKI belakangan ini membanjiri toko-toko buku. Versinya pun aneka ragam. Tak dinyana, ternyata ada juga yang menggilai buku-buku sejarah Indonesia yang misterius itu. Penggila buku G30S/PKI itu di antaranya Donny Alamsyah Sheyoputra. Kalau dia sejarawan atau peneliti yang berkecimpung di bidang sejarah, tentu itu tidak istimewa. Tapi Donny adalah seorang praktisi hukum dan konsultan hak kekayaan intelektual, sangat jauh kaitannya dengan buku-buku G30S/PKI.Sarjana hukum Universitas Airlangga ini sangat maniak pada buku bertema seperti itu dan rajin memburunya. Dan gara-gara banyak melalap buku beginian, dia bahkan bisa menyusun teori atau pun
mainstream soal peristiwa kelam itu.Donny yang berhobi membaca ini memiliki 1.500-an buku. Seratusan judul di antaranya berkaitan dengan sejarah kelam Indonesia era 1965 itu. Buku itu terbitan dalam dan luar negeri. Banyak di antaranya merupakan buku langka yang sempat tidak boleh beredar di Indonesia. Buku-buku langka itu didapatnya ketika menempuh studi di Australia. Sebagian besar koleksinya itu kini bahkan masih tertinggal di negeri kanguru itu saking banyaknya. Ketertarikan Donny pada buku-buku misteri G30S/PKI mulai tumbuh ketika dia duduk di kelas 2 SD. "Waktu itu film Pemberontakan G30S/PKI diputar di bioskop. Itu adalah film versi pemerintah Orde Baru," kata bapak satu anak ini saat ditemui di kantornya, Wisma Pondok Indah, Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2005).Kepada orangtuanya, kala itu, Donny minta izin menonton film itu dengan alasan perintah guru. Setelah mendapat izin, dia pun meluncur ke Mataram Theatre di Kota Yogyakarta, tempat tinggalnya kala itu.Film karya Arifin C Noer ini kemudian diputar saban tahun di TVRI. Donny pun menontonnya selalu. "Saya tertarik menonton film itu karena penggambarannya begitu kejam," alasannya.Ketertarikannya pada sejarah PKI dan printilannya pun membuncah. Apalagi ayahnya membeli 4 jilid buku 30 Tahun Indonesia Merdeka. Buku itulah yang menjadi info awal baginya tentang G30S/PKI.Dan karena masih belum dewasa, Donny pun meyakini bahwa yang difilmkan itu adalah benar adanya. Hingga ketika dia duduk di bangku kuliah di Fakultas Hukum Universitas Airlangga, keterlibatan Soeharto gencar diotak-atik. Donny pun jadi penasaran. Dia terus mencari.Hingga akhirnya dia mengambil S2 di Universitas Murdoch di Perth, Australia. Dia semakin rajin memburu buku PKI dengan rajin ke perpustakaan."Saya menemukan banyak buku yang tidak pernah masuk ke Indonesia. Sebenarnya buku-buku itu ada di Indonesia tapi sulit dicari dan peredarannya terbatas. Di sana buku-buku itu terawat dengan baik. Saya pikir mumpung di Australia, saya baca semua buku-buku tersebut. Sebenarnya saya ingin memfotokopi, namun terbentur peraturan tidak boleh mengopi lebih dari 10 lembar dan harus melaporkan halaman berapa yang difotokopi," papar warga Cibubur ini. Tapi setelah Donny kembali ke Indonesia, buku-buku yang sulit diperoleh itu sebagian sudah ada yang beredar bebas. "Sebagian besar koleksi saya adalah buku-buku yang tidak dilarang pemerintah. Seperti buku putih yang diterbitkan pemerintah, Tragedi G30S/PKI karya Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh. Juga ada buku-buku yang berhubungan dengan Mahmilub ada beberapa seri, yaitu seri Nyono, Subandrio, Untung. Ada juga buku yang dibuat Oemar Dhani," papar pria berkacamata ini.Donny biasa berburu buku dengan tema khusus itu di toko-toko buku terkemuka, misalnya di Gramedia Matraman, kios-kios buku di Kwitang, daerah Palasari, Bandung, hingga Pasar Blauran, Surabaya. Lewat Amazon.com, dia juga pernah belanja tiga buku tentang PKI. Salah satunya Indonesia Upheavel karya John Hughes yang dulu tidak ditemukan di Indonesia, tapi kini sudah diterjemahkan."Kadang-kadang saya baca ulang buku-buku itu kalau tidak ke luar rumah pas
weekend," katanya.Dalam wawancara di kantornya itu, Donny juga menunjukkan sejumlah bukunya. Misalnya Sukarno File karya Antonie CA Dake yang baru saja terbit,
Menyingkap Kabut Halim 1965 karya Aristides Katoppo,
Indonesian Upheaval karya John Hughes,
Communist Colaps in Indonesia buah pena ArnoldC Brrackman,
US and Overthrow of Sukarno 1965-1967: Pacific Affairs, lalu ada
Dokumen CIA Melacak Penggulingan Soekarno dan Konspirasi G30SPKI 1965 terbitan Hasta Mitra,
Di Balik Keterlibatan CIA, Bung karno Dikhianati karya William Ottmans dan
Kudeta 1 Oktober 1965 Sebuah Analisis Awal tulisan Benedict Anderson dan Ruth McVey.Hobi menekuni buku-buku PKI yang Donny lakoni ini memang relatif aneh, apalagi pekerjaannya tidak ada kaitannya dengan buku-buku itu. "Saya sering ditertawakan teman-teman saya," curhat Donny sambil tersenyum.
Foto:Donny bersama sedikit dari 100-an buku tentang PKI koleksinya
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini