Kodam III/Siliwangi siap mengamankan proses distribusi beras gratis melalui ATM beras yang dibuat Kementerian Pertanian (Kementan) di Bogor, Jawa Barat. Saat ini, terdapat dua ATM beras yang ditempatkan di wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.
Panglima Kodam III/Siliwangi, Mayor Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, upaya Kementan untuk menyediakan kebutuhan pokok untuk masyarakat kurang mampu mesti didukung. Oleh sebab itu, Nugroho beserta jajarannya siap mengawal penyaluran beras gratis di ATM beras.
"ATM Beras ini harus kita dukung penuh karena membantu persediaan kebutuhan pokok masyarakat kurang mampu, terutama yang ada di sekitar Kodim," ujar Nugroho dalam keterangan resmi Kementan, Senin (27/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di wilayah Bogor sendiri, sekarang baru ada dua ATM Beras ya. Satu di Kota Bogor dan satu lainya di Kabupaten Bogor. Namun untuk rencana ke depan apakah nantinya ada penambahan atau tudak kita menunggu arahan KSAD dan Menteri pertanian," lanjutnya.
ATM beras, kata Nugroho, membantu program 9 pintu pertolongan darurat COVID-19 yang dibuat Pemprov Jawa Barat. Sembilan pintu tersebut di antaranya adalah pemanfaatan kartu Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, kartu prakerja, bantuan dana desa, bantuan Kemensos, serta bantuan Presiden Jokowi yang diperuntukkan bagi para perantau di Bodebek agar tidak mudik selama pandemi virus Corona.
"Nah, ATM pertanian Sikomandan ini mendukung program 9 pintu pertolongan darurat COVID. Saya kira ini langkah yang sangat bagus dalam hal membantu rakyat pra sejahtera," imbuh Nugroho.
Sementara itu, pada Minggu (26/4/2020), Menteri Pertanian (Mentan) SyahruI Yasin Limpo memantau jalanya distribusi beras gratis melalui ATM Pertanian Sikomandan yang didirikan di Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ATM ini memiliki kapasitas operasional sebesar 1,5 ton per hari yang akan dibagikan kepada 1000 warga penerima kartu yang diberikan selama dua bulan ke depan.
"ATM Beras ini adalah rencana saya bersama KSAD untuk memberi dukungan kepada masyarakat terkena dampak Corona yang belum mendapat bantuan dari berbagai pihak. Maka, ini adalah giliran panglima dan jajaran TNI untuk bergerak membantu rakyat," ujar Syahrul.
(ega/ega)