Pandemi Corona, Kemendikbud Siapkan Skenario Belajar hingga Akhir Tahun

Pandemi Corona, Kemendikbud Siapkan Skenario Belajar hingga Akhir Tahun

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Senin, 27 Apr 2020 17:53 WIB
Seorang murid sekolah dasar (SD) belajar melalui siaran streaming TVRI di rumahnya, di Padang, Sumatera Barat, Senin (13/4/2020). Kemendikbud resmi meluncurkan program
Ilustrasi Anak Belajar di Rumah (Iggoy el Fitra/Antara Foto)
Jakarta -

Pandemi virus Corona (COVID-19) masih melanda Indonesia hingga saat ini. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan sudah memiliki tiga skenario pembelajaran dari rumah dalam menghadapi pandemi tersebut.

"Dalam menghadapi wabah COVID-19 yang masa akhir penyebarannya belum pasti, maka Kemdikbud menyiapkan 3 skenario pembelajaran siswa," kata Plt Dirjen PAUD-Pendidikan Tinggi Pendidikan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad kepada detikcom, Senin (27/4/2020).

Hamid menjelaskan, jika pandemi COVID-19 selesai pada Juni, siswa dapat kembali masuk ke sekolah di awal tahun ajaran baru. Sementara jika pandemi Corona berakhir di akhir Agustus atau September, siswa akan tetap melaksanakan sistem belajar dari rumah (BDR) hingga pertengahan semester ganjil 2020/2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama, kalau COVID selesai Juni, maka siswa bisa masuk sekolah secara normal mulai pertengahan Juli sebagai awal tahun pelajaran baru," ujar Hamid.

"Kedua, jika COVID selesai akhir Agustus atau September, maka semester ganjil 2020/2021 setengah semester BDR, selebihnya masuk sekolah," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Hamid juga telah menyiapkan skenario yang terburuk. Hamid mengatakan, jika pandemi Corona selesai di akhir tahun, siswa akan melaksanakan BDR sepanjang semester ganjil 2020.

"Ketiga, skenario terburuk jika COVID selesai akhir tahun maka semester depan semuanya BDR," tutur Hamid.

Selain itu, Hamid mengungkapkan, tidak ada perubahan kurikulum selama masa pembelajaran dari rumah dalam skenario tersebut. Namun Hamid menegaskan agar guru mengutamakan materi pelajaran yang esensial kepada murid.

"Kurikulum tetap, hanya guru diminta untuk memilih materi esensial untuk diberikan kepada siswa," kata Hamid.

(zap/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads