Gubernur Gorontalo Rusli Habibie kecewa keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto yang menolak usulan pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Gorontalo. Gubernur akan mengirim kembali surat pengajuan PSBB ke Terawan.
"Saya sangat kecewa PSBB pertama ditolak. Saya sudah sampaikan ke semua bupati dan walikota serta forkompinda (forum komunikasi oimpinan daerah), mereka setuju untuk ditutup total sisi darat, laut dan udara kami tutup total, dan membatasi kegiatan masyarakat dari pukul 06.00 pagi sampai sampai pukul 17.00 WIB tidak ada lagi masyarakat yang di luar. Resikonya kami sudah pikirkan bersama," kata Rusli, Senin (27/4/2020).
Rusli menerangkan mulai tingkat rukun tetangga/ rukun warga (RT/RW) telah dikerahkan untuk memutus mata rantai penularan virus Corona (COVID-19). Rusli juga menegaskan pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk menanggulangi dampak pemberlakuan PSBB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baik tingkat atas sampai RT/RW dikerahkan untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Kami membuat satu kajian dan akan mengusulkan PSBB ke menkes dan hal-hal yang menyangkut akibatnya kami sudah siap. Kami sudah siapkan anggarannya," jelas mantan Bupati Gorontalo Utara ini.
Dia menyampaikan penularan Corona di wilayahnya bukan lagi antardaerah, tetapi antarwarga. Rusli berharap PSBB diberlakukan karena dirinya tak ingin semakin banyak yang tertular.
Masih Bandel Saat PSBB, Polisi Sikat Balapan Liar di Makassar:
"Kami tidak tahu siapa saja yang kena COVID-19. Kami hanya imbauan-imbauan cuci tangan, pakai masker, stay dan work di rumah. Walau baru 14 yang positif dan satu meninggal, kami tidak mau bertambah lagi. Transmisinya sudah antarwarga bukan dari luar daerah," ungkap Rusli.
Rusli menekankan, usulan PSBB di Gorontalo sesuai dengan instruksi Presiden. Dia menjelaskan Gorontalo berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia, semisal Pulau Jawa yang fasilitas kesehatannya cukup, rumah sakitnya banyak dan dokter ahlinya banyak.
"Nah kita yang di Provinsi Gorontalo hanya satu rumah sakit rujukan, dokter spesialis paru hanya dua. Setelah kami terima bantuan rapid test, dan kami rapid test tenaga kesehatan, banyak yang positif dan mungkin banyak lagi yang akan bertambah," tandas Rusli.
Oleh sebab itu, Rusli akan kembali menyurati Menkes Terawan dan meminta Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nasional Doni Monardo untuk memperhatikan usulan PSBB Gorontalo dengan serius.