Larangan mudik Idul Fitri 2020 telah berlaku, namun masih ada masyarakat yang mencoba lolos dari pos penjagaan mudik. Fenomena ini menyedot perhatian para tim medis.
Sorotan itu disampaikan Ketua Tim Satgas COVID-19 Rumah Sakit Darurat Wisma Altet Kapten Fitdy yang menilai masyarakat ingin sekali melakukan mudik Lebaran tahun ini.
"Sudah memasuki bulan Ramadhan saya yakin dan percaya rekan-rekan atau masyarakat di Indonesia rindu akan tradisi Indonesia untuk mudik, namun demikian sudah jelas disampaikan bahwa untuk tahun ini lebaran tidak usah mudik. Anda tidak mau kan membawa penyakit ini kepada rekan-rekan anda, keluarga anda di kampung sana, sehingga apa yang disampaikan pemerintah tidak usah mudik, tidak usah. Jangan membuat mata rantai ini terus berlangsung, jangan membuat angka pasien ini terus bertambah, sehingga tetap laksanakan instruksi dari pemerintah untuk tetap di rumah," ujar Fitdy melalui siaran langsung dari kanal YouTube BNPB, Minggu (26/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fitdy menyadari pernyataannya sebagai tenaga medis terkesan seperti mengeluh dengan keadaan saat ini. Dia meminta agar masyarakat melihat sisi lain para tenaga medis yang juga ingin pulang dan berkumpul dengan keluarga mereka.
"Mohon maaf bukan mengeluh, tapi saya menyampaikan rekan-rekan kami dari tim juga ingin pulang bertemu dengan keluarga, senda gurau dengan anak atau suami atau orang tua yang walaupun kami saat ini dibatasi, kami menyesuaikan," imbuhnya.
Fitdy memohon agar masyarakat tetap berada dan melakukan kegiatan di rumah untuk memutus mata rantai penularan Corona. Fitdy mengatakan biarlah saat ini waktunya tenaga medis untuk bekerja memerangi virus mematikan ini.
"Saya mewakili seluruh rekan yang katanya disebut garda terdepan saat ini mohon dengan sangat kepada seluruh warga negara Indonesia dimanapun berada, apabila bisa tetap di rumah tetaplah di rumah, laksanakan kegiatan yang bisa dilaksanakan di rumah, laksanakan di rumah laksanakan dengan disiplin, laksanakan dengan tertib. Sehingga tolong anda tetap saja di rumah biar kami yang bekerja biar kita putus mata rantai penyebaran COVID-19 ini. Kegiatan pencegahan yang ada, ya laksanakan kegiatan tersebut," katanya.
Fitdy menyebut bagi mereka yang telah menjadi pasien positif Corona akan ditangani dengan sebaik-baiknya. Ia menyebut tenaga medis dengan sekuat tenaga akan merawat mereka yang sudah terjangkiti virus dan masuk ke rumah sakit.
"Apabila sudah ada yang menjadi pasien, ya kami bertugas untuk merawat Anda dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Data terbaru soal COVID-19 pada Minggu 26 April 2020 pukul 16.00 WIB menunjukkan ada 8.882 kasus positif Corona di Indonesia, atau terjadi penambahan 275 kasus dalam seharian. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) lebih banyak lagi, yakni 209.040 orang.
Dari 8.882 kasus positif COVID-19, sebanyak 1.107 orang telah sembuh dari penyakit akibat virus Corona itu. Jumlah orang yang sembuh bertambah 65 orang dalam sehari.
Angka kematian kasus positif COVID-19 bertambah 23 orang. Kini ada 743 orang berkasus positif COVID-19 yang telah meninggal dunia. Kasus-kasus COVID-19 tersebut tersebar di 34 provinsi dan 283 kabupatan/kota.