Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Mateng Rahmat Syam mengimbau warga untuk tidak panik dengan jumlah pasien positif COVID-19 yang signifikan. Rahmat tengah berkoordinasi terkait penanganan para pasien.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena sejak beberapa hari yang lalu, semua pasien itu sudah dikarantina, dikarantina dulu baru diambil swabnya dan hasilnya baru keluar, semua warga yang ditracing hasil rapid testnya positif langsung kita karantina " kata Rahmat kepada wartawan, Sabtu (25/04/20).
"Sekarang langkah yang kita lakukan mengklasifikasi pasien, mana yang berat, sedang dan ringan, akan kita pisahkan, yang berat mungkin akan dirujuk ke RS Regional Sulbar, yang sedang bisa diatasi dibawa ke RSUD Mateng, dan yang ringan tetap di tempat karantina awal (Puskesmas Salugatta ) dan dilakukan pemantauan secara terus menerus" sambungnya.
Meski begitu, Rahmat mengakui wilayahnya kekurangan dokter ahli paru untuk melakukan pemeriksaan terhadap warga yang terindikasi terpapar COVID-19. Dia meminta pemprov agar mendatangkan dokter ahli tersebut.
"Untuk itu saya sudah meminta agar didatangkan dokter ahli paru dari Mamuju, untuk melakukan pemeriksaan terhadap semua warga yang terindikasi batuk dan sesak nafas, kemudian kita lakukan penanganan secara intensif, terkait perawatan dan pengadaan obat-obatan " tuturnya.
Untuk diketahui, dari 28 warga Mateng yang positif COVID-19, 3 orang sedang menjalani perawatan di RS Regional Silbar, 2 Orang dirawat di RSUD Mateng, 22 orang menjalani karantina di Puskesmas Salugatta dan 1 orang meninggal dunia.
Per 24 April: PDP 18.301 Orang, ODP 197.951:
(eva/eva)