Aksi Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor dan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bagi-bagi sembako di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) menuai sorotan. Rusli bahkan sampai dilaporkan ke polisi lantaran perbuatannya tersebut.
Rusli dilaporkan ke polisi oleh salah seorang warga bernama Alyun Hasan Hippy. Laporan itu tertuang dalam surat laporan polisi dengan Nomor: LP/135/IV/2020/Siaga-PKT tertanggal 15 April 2020.
Rusli dinilai melanggar Undang-Undang tentang Kekerantinaan Kesehatan karena membuat kerumunan saat membagi-bagikan sembako di rumah dinasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengacara Alyun, Duke Arie, mengatakan Rusli Habibie dilaporkan ke Polda Gorontalo karena diduga melanggar Pasal 93 UU Karantina Kesehatan. Sebab, Rusli Habibie membagi-bagikan sembako yang mengakibatkan kerumunan, antrean, dan kemacetan parah.
"Kami menilai ini sudah melanggar protokol pengendalian COVID-19. Kan harus ada jaga jarak, masker, tak boleh kerumunan. Berdasarkan Pasal 93 itu, kami menilai Pak gubernur tidak menaati pelaksanaan karantina kesehatan," ujar Duke Arie, Sabtu (18/4/2020).
Duke Arie mengatakan bagi-bagi sembako hingga membuat kerumunan itu terjadi pada 7 April 2020. Jalanan pun macet hingga ditutup akibatnya.
"Ramai banget, sampai macet itu, ditutup itu," katanya.
Pembelaan datang dari penasihat Hukum Pemerintah Provinsi Gorontalo, Dahlan Pido. Dia menyatakan pembagian sembako oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di masa pandemi virus Corona bukan pelanggaran pidana.
"Di Gorontalo sendiri dilakukan oleh Gubernur Rusli Habibie, yang pembagikan sembako untuk para tukang bentor, hal itu dilakukan sebagai solusi pemerintah terhadap keluhan pengemudi bentor atas penurunan pendapatan akibat wabah virus Corona," kata Dahlan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/4).
"Pembagian sembako kepada rakyat Gorontalo karena itu uang rakyat, bukan uang pribadi Gubernur, sehingga uang itu harus dikembalikan dalam bentuk sembako, ucap Gubernur Rusli disela-sela pembagian sembako gratis untuk masyarakat, pada hari Selasa tanggal 7 April 2020," imbuhnya.
Pembagian Sembako di Rumah Gubernur Kaltim Membeludak!:
Dahlan mengatakan laporan ke kepolisian yang terkait pelanggaran adanya pembagian sembako prematur dan tidak masuk akal. Apalagi, menurutnya, Gorontalo belum melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Dahlan menjelaskan pembagian sembako graris itu merupakan intruksi Presiden atas sikap pemerintah menghadapi masalah ekonomi di tengah wabah virus Corona. Di Gorontalo sendiri, para tukang bentor kehilangan penumpang yang menjadi sumber pendapatan akibat pemerintah meliburkan pelajar dan pegawai negeri.
Rusli Habibie pun angkat bicara mengenai laporan warga terhadap dirinya. Rusli menegaskan siap bertanggungjawab atas perbuatannya walaupun harus dibui.
"Saya siap untuk ditahan, saya siap masuk penjara bahkan mati pun saya siap. Yang penting warga saya tidak ada yang mati karena pembagian sembako," tegas Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Minggu (19/4).
Rusli mengaku pembagian sembako yang berujung ke polisi sudah beredar luas. Bahkan teman-teman di luar Gorontalo dan keluarganya sudah mengetahui kejadian pelaporan ini.
"Saya mendapatkan telepon dari teman-teman di luar Gorontalo mereka baca di media sosial. Bahkan keluarga saya mereka baca, Gubernur Gorontalo dilaporkan seseorang karena membagi bagi sembako. Bagi saya ini tidak masalah, saya siap dipanggil dan saya siap mengklarifikasi. Dan itu kalau saya dikatakan salah oleh penyidik saya siap dihukum demi rakyat Gorotalo saya. Karena apa yang saya buat dengan keluarga dengan pemerintah provinsi dan kabupaten kota itu semata-mata membantu masyarakat yang terkena COVID-19 ini," tegas mantan bupati Gorontalo Utara ini.
Dia juga menambahkan, apa yang dilakukan adalah murni membantu warga Gorontalo yang terdampak wabah virus corona. Dia menegaskan aksi tersebut bukanlah sebuah pencitraan.
"Saya melaksanakan ini semata-mata tanggungjawab sebagai gubernur bukan mencari pencitraan bukan mencari popularitas, itu tidak. Semata-mata tanggungjawab saya sebagai gubernur. Istri saya sebagai anggota DPR RI yang dipercayakan ke Senayan, alhamdulillah selama ini kurang lebih tiga bulan hanya berada di Gorontalo membantu saya, dan memberikan suport ke saya membuat macam-macam gerakan termasuk pembagian masker dan lain-lainnya," katanya.
Cerita hampir sama dari Kalimantan Timur. Pembagian sembako di rumah Gubernur Kaltim Isran Noor menuai sorotan karena antreannya sangat panjang. Massa menumpuk di depan pagar rumah Isran.
"Kami bubarkan sesuai maklumat Kapolri. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona," kata Kapolresta Samarinda Kombes Arif Budiman kepada wartawan di depan rumah pribadi Gubernur Kaltim, Kamis (24/4/2020) siang.
Polisi meminta warga untuk kembali ke rumah masing-masing dan mengimbau agar tak berkerumun sebagai antisipasi penyebaran virus Corona.
Arif mengatakan pembagian sembako ini adalah acara pribadi Gubernur. Mereka tidak menyangka jika warga yang datang sangat banyak karena rencana awal sembako ini hanya untuk warga sekitar saja.
Berdasarkan informasi, pembagian sembako dilakukan di rumah pribadi Gubernur Kaltim di Adipura, Kecamatan Sungai Kunjang dan dimulai pukul 14.00 Wita. Namun massa sudah berkumpul sejak pukul 12.30 Wita.
Terus bertambahnya massa yang datang membuat antrean yang tadinya berjalan sesuai aturan menjadi kacau. Bahkan, pagar rumah Gubernur yang dijaga Satpol PP nyaris rubuh akibat banyaknya warga yang saling dorong. Selain itu, antrean ini membuat lalu lintas di sekitar rumah kediaman Gubernur Isran menjadi terganggu.
Istri Gubernur Isran, Noorbaity, mengaku tidak menyangka jika warga yang datang begitu banyak. Paket sembako sebanyak 1.600 yang disiapkan ludes dalam waktu 1 jam, sementara warga yang datang terus bertambah.
"Ini di luar perkiraan kami, ini merupakan tradisi keluarga, besok itu bulan puasa, minimal ada lah yang diberikan kepada masyarakat," kata Noorbaity.
"Kami minta maaf kepada masyarakat yang belum kebagian, cuma ini kemampuan Pak Gubernur Kaltim untuk berbagi kepada masyarakat," sebut dia.
Isran Noor pun meminta maaf terkait pembagian sembako yang menyebabkan antrian membludak di tengah pandemi Corona. Sembako itu dibagikan di rumah dinas Gubernur Kaltim.
Kepala Biro Humas Setda Kaltim M Syafranuddin mengatakan pembagian sembako menjelang bulan puasa merupakan kegiatan rutin keluarga besar Isran Noor. Hal itu sebagai bentuk kepedulian sosial kepada masyarakat yang membutuhkan dan kurang mampu.
"Karena masa pandemi COVID-19, sempat ada rencana tidak menggelar pembagian sembako. Namun dalam beberapa hari terakhir kediaman pribadi Gubernur Kaltim, selalu kedatangan warga yang meminta bantuan sembako. Dikarenanakan tidak ada sembako di rumah akibat terhentinya kegiatan dalam artian tidak ada sumber pendapatan," kata Syafruddin dalam keterangan tertulis akun resmi Instagram Pemprov Kaltim seperti dilihat detikcom, Jumat (24/4).
Menurut Syafruddin, kondisi ini membuat keluarga Isran Noor berpikir ulang untuk meniadakan pembagian sembako. Akhirnya, pembagian sembako dilakukan dengan cara sesuai ketentuan yang ada yakni bagi warga kurang mampu, dengan menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun, dicek suhu badan, dan tidak ada jabat tangan.
"Jumlah warga yang datang semakin banyak menjelang Ramadhan, sehingga terjadi penumpukan di luar pagar/halaman rumah Isran Noor," ujarnya.
Melihat banyaknya warga yang datang, katanya, keluarga Isran Noor dibantu sejumlah warga sekitar dan petugas mau tidak mau tetap melayani dengan menyediakan bantuan diantaranya beras.
"Gubernur Isran Noor dan keluarga menyampaikan permohonan maaf, jika pembagian bantuan sembako dinilai kurang tepat yakni pada saat COVID-19 mewabah.