Tidak Ditahan, Dikenai Wajib Lapor
Tiga siswi SMA yang telah ditetapkan sebagai tersangka gegara melepas bra saat live Instagram tidak ditahan. Mereka dikenai wajib lapor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia tidak ditahan, kalau anak di bawah umur kan tidak ditahan, dikenakan wajib lapor tapi proses tetap berjalan," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan saat dihubungi detikcom, Jumat (24/4/2020).
Hendra menegaskan penanganan kasus ini menggunakan sistem peradilan anak. Dia kembali menegaskan proses hukum tetap berjalan meski tiga tersangka tidak ditahan.
"Untuk penanganannya karena masih bawah umur penanganannya pakai peradilan anak. Proses penyidikannya tetap lanjut," ujarnya.
Tidak Menyangka Viral, Tutup Akun IG
Tiga siswi SMA di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang buka bra saat live Instagram (IG) tidak menyangka aksi mereka akan heboh. Mereka telah menutup akun IG itu.
"Kemudian untuk akun sudah dihapus, oleh mereka sendiri, dia tidak sangka kalau akan heboh," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan saat dihubungi detikcom, Jumat (24/4/2020).
Hendra mengatakan siswi SMA itu sebenarnya sudah mencoba untuk menghapus akun sebelum diamankan. Tapi mereka kurang paham.
"Iya tapi setelah di-itu-kan polisi, tadinya kan dia tidak begitu paham hapusnya gimana. Akhirnya dalam proses itu setelah polisi beritahu dia, dia hapus juga sekalian," ujarnya
Sebelum dihapus, bukti-bukti forensik dalam kasus itu sudah diamankan polisi. Ketiganya sadar aksinya itu membuat malu keluarga dan warga.
"Setelah diamankan, terus dia tahu ternyata itu viral besar kemudian memalukan keluarga dan warga akhirnya mereka hapus itu, tapi sebelumnya sudah dapatkan bukti-bukti forensiknya," tuturnya.
Adu Adrenalin
Polisi menduga aksi 3 siswa SMA di Kalimantan Tengah (Tengah) buka bra saat live Instagram (IG) berawal dari iseng. Keisengan itu lalu diikuti 2 rekannya yang lain.
"Sepertinya dia itu keisengan, kemudian adu adrenalin, satu kesenangan yang terlalu berlebihan dia buka baju, yang lainnya merasa tertantang. Guyon-guyon," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan saat dihubungi detikcom, Jumat (24/4/2020).
Hendra mengatakan ketiganya seperti tidak sadar aksi itu akan berisiko buat mereka. Unsur agar terlihat kompak juga diduga jadi salah satu pemicu.
"Berlebihan lah, berlaku over, teman lainnya untuk kekompakan akhirnya buka semua," ujarnya.
Hendra menuturkan live IG itu sudah ditonton ribuan orang sebelum akun dihapus. Belum lagi ada yang memviralkan.
"Waktu live Instagram itu, kalau yang kita lihat sampai ribuan itu. Saat kita periksa itu sudah hampir seribuan, sebelum ditutup udah ribuan makanya heboh, tambah lagi ada yang memivralkan, yang men-share itu banyak lagi," ujarnya.