Para narapidana (napi) di Lapas Sorong membuat kericuhan di tengah wabah virus Corona. Para napi membuat ricuh karena takut terkena virus Corona. Sejumlah pemimpin daerah Sorong telah berkomunikasi agar para napi menjalani rapid test Corona sehingga kekhawatiran mereka hilang.
Kericuhan itu terjadi pada Rabu (22/4/) malam. Narapidana tersebut membakar kasur dan berusaha menjebol tembok guna membebaskan diri. Namun aksi tersebut berhasil digagalkan aparat TNI dan Polri.
Kepala Lapas Sorong Nunus Ananto mengatakan kerusuhan di dalam lapas itu dilakukan oleh 335 warga binaan. Mereka, kata Nunus, melakukan kerusuhan tersebut agar dibebaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka minta dibebaskan dengan alasan kemanusiaan ingin merasakan hidup bebas seperti warga lainnya dan khawatir dengan wabah ini," kata Nunus, Kamis (23/4/2020).
Nunus menyebut situasi terkini sudah aman. Petugas lapas, kata dia, melakukan pendekatan persuasif dengan para narapidana tersebut agar mau kembali ke kamar masing-masing.
Sebanyak 400 anggota TNI-Polri menjaga Lapas Sorong setelah terjadi kericuhan karena narapidana minta dibebaskan. Saat ini situasi di Lapas Sorong sudah kondusif.
"(Ada) 400 TNI-Polri berjaga. Dari polres ada 250-an, dari TNI ada 150-an. Gabungan total hampir 400-an," kata Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan saat dimintai konfirmasi, Kamis (23/4).
Dia mengatakan tak ada korban akibat kericuhan yang terjadi. Selain itu, dia mengatakan, tak ada fasilitas yang rusak.
"Nggak ada kerusakan. Mereka bakar-bakar ban saja semalam. Tidak ada merusak fasilitas. Korban (juga) tidak ada," ujar Ary.
Ary mengatakan para napi membuat rusuh karena takut terkena virus Corona. Para napi membuat kerusuhan karena minta diperhatikan.
"Oh tidak ada (kerusakan), situasi bagus, suasana kondusif. Hanya, mereka minta perhatian pemerintah daerah karena kekhawatiran mereka kena virus Corona. Mereka minta kesehatan mereka diperhatikan," kata AKBP Ary saat dihubungi, Kamis (23/4).
Ary mengaku sudah berkomunikasi dengan Wali Kota Sorong agar para napi menjalani rapid test Corona sehingga kekhawatiran mereka hilang.
"Tadi kita sudah minta Pak Wali Kota untuk datangkan tenaga medis untuk lakukan rapid test. Ya (untuk tutup kekhawatiran terkena virus Corona," ujar dia.