Warga binaan Lapas Sorong membuat kericuhan karena meminta dibebaskan dengan alasan kemanusiaan di tengah pandemi Corona (COVID-19). Saat ini situasi sudah kondusif.
Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan para napi membuat rusuh karena takut terkena virus Corona. Para napi membuat kerusuhan karena minta diperhatikan.
"Oh tidak ada (kerusakan), situasi bagus, suasana kondusif. Hanya, mereka minta perhatian pemerintah daerah karena kekhawatiran mereka kena virus Corona. Mereka minta kesehatan mereka diperhatikan," kata AKBP Ary saat dihubungi, Kamis (23/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AKBP Ary mengaku sudah berkomunikasi dengan Wali Kota Sorong agar para napi menjalani rapid test Corona sehingga kekhawatiran mereka hilang.
"Tadi kita sudah minta Pak Wali Kota untuk datangkan tenaga medis untuk lakukan rapid test. Ya (untuk tutup kekhawatiran terkena virus Corona)," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, warga binaan di Lapas Sorong membuat kerusuhan karena meminta dibebaskan dengan alasan kemanusiaan di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Namun situasi saat ini sudah kondusif.
Ada sekitar 400 aparat gabungan TNI-Polri yang berjaga di lapas. Pada Rabu (22/4) kemarin, napi Lapas Sorong membakar kasur dan berusaha menjebol tembok guna membebaskan diri. Namun aksi tersebut berhasil digagalkan aparat TNI dan Polri.
Kepala Lapas Sorong Nunus Ananto mengatakan kerusuhan di dalam lapas itu dilakukan oleh 335 warga binaan. Mereka, kata Nunus, melakukan kerusuhan tersebut bertujuan agar mereka dibebaskan.
Pecah! Napi di Manado Ngamuk dan Bakar Lapas:
(jbr/idn)