IDI Rekomendasikan PDP Diperlakukan Seperti Positif COVID-19

Blak-blakan Ketua Umum IDI 

IDI Rekomendasikan PDP Diperlakukan Seperti Positif COVID-19

Deden Gunawan - detikNews
Rabu, 22 Apr 2020 06:43 WIB
Ketua Umum IDI Daeng M Faqih
Ketua Umum IDI Daeng M. Faqih (Foto: Zaky 20detik)
Jakarta -

Guna menyiasati lambatnya hasil uji PCR (Polymerase Chain Reaction) terhadap para pasien dalam pemantauan (PDP), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan merekomendasikan agar mereka mendapat penanganan medis seperti pasien COVID-19. Bila tidak, akan banyak PDP yang mungkin positif dalam kondisi buruk karena tidak mendapatkan perlakuan penanganan seperti diterima pasien positif COVID-19.

"Jadi, menurut kajian kami untuk menentukan seorang PDP layak mendapatkan perlakuan seperti pasien COVID-19 cukup lewat gejala klinis tanpa harus menunggu konfirmasil uji PCR yang butuh waktu lama," kata Ketua Umum IDI Daeng M. Faqih kepada tim Blak-blakan detik.com, Selasa (21/4/2020).

Idealnya, uji PCR dapat dilakukan hingga 10 ribu orang perhari seperti disampaikan Presiden Joko Widodo. Tapi hingga saat ini pelaksanaanya tak sampai 1000 perhari karena berbagai kendala, seperti ketersediaan alat tes PCR dan reagen yang terbatas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di dalam penanganan pasien dampak lamanya pemeriksaan ini berdampak pada status pasien. Pengalaman di lapangan PDP ini kebanyakan positif tapi protokol penanganannya baik di rumah sakit maupun oleh tim medis tak bisa seperti pasien positif COVID karena belum ada konfirmasi hasil tes PCR," papar Daeng.

Karena hasil tes masih lambat, IDI bersama semua perhimpunan menyimpulkan perlunya kebijakan baru terhadap penanganan PDP ini. "Kita tidak perlu menunggu hasil PCRnya, jadi dengan gejala klinis, kita sudah boleh mendiagnosis ini sebagai COVID-19," Daeng kembali menegaskan.

ADVERTISEMENT

Atas dasar itulah, ia melanjutkan, IDI meminta kepada pemerintah untuk membuka data kematian PDP. Sebab data tambahan ini penting untuk dikaji bersama dan dicarikan solusinya. "Jadi pentingnya di situ, bukan mempertentangkan data-data itu. Apalagi kita hanya berorientasi mohon maaf data yang akan dilaporkan ke WHO, itu tidak ada persoalan," ujarnya.

Selengkapnya saksikan Blak-blakan Ketua Umum IDI Dr Daeng M. Faqih, "Dua Kriteria Penanganan PDP" di detik.com, Rabu (22/4/2020).

[Gambas:Video 20detik]






(jat/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads