Cara Asyik Ajari Anak Belajar Matematika Saat Pandemi Corona

Cara Asyik Ajari Anak Belajar Matematika Saat Pandemi Corona

Elza Astari Retaduari - detikNews
Selasa, 21 Apr 2020 18:04 WIB
Ridwan Hasan Saputra, gemar matematika bersama pak ridwan
Foto: Ridwan Hasan Saputra. (Dok Pribadi).
Jakarta -

Menggantikan guru mengajarkan anak matematika pastinya cukup menyulitkan bagi sebagian orang tua. Namun ayah-ibu bisa menyiasatinya lewat program TV 'Gemar Matematika Bersama Pak Ridwan' yang saat ini disiarkan TVRI.

Program 'Gemar Matematika Bersama Pak Ridwan' disiarkan saat pembatasan diberlakukan pemerintah menyusul Pandemi Corona (COVID-19). Segmen yang mengajarkan soal matematika itu membantu anak-anak kelas 1-6 SD belajar selama diberlakukannya sekolah dari rumah.

Adalah Ridwan Hasan Saputra, host sekaligus konseptor program 'Gemar Matematika Bersama Pak Ridwan'. Program ini sebenarnya sudah dibuat lama oleh Ridwan yang merupakan Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM), bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Program ini sebenernya dari tahun 2018, dulu diminta Kemendikbud untuk isi acara itu. Bikinnya dulu sebelum sekarang ada belajar di rumah. Yang bikin saya dan tim KPM bersama Pustekkom Kemendikbud, sekarang Pusdatin," jelasnya.

Dalam segmen program 'Gemar Matematika', Ridwan mengajarkan konsep belajar yang mudah dipahami anak. Selain menarik karena ada grafis hingga animasi, konsep belajar yang diterapkan Ridwan mengajak anak belajar sambil bermain.

ADVERTISEMENT

"Belajar dan main harus bersamaan. Jadi mengajak anak bermain itu juga penting, makanya kita buat konsep belajar sambil bermain," sebut pria lulusan IPB itu.

Ridwan yang merupakan pelatih nasional Olimpiade Matematika untuk SD dan SMP itu memiliki teknik belajar yang diinisiasi bersama lembaga belajar miliknya, KPM. Konsep belajar itu adalah Matematika Nalaria Realistik (MNR).

Ridwan Hasan Saputra, gemar matematika bersama pak ridwanRidwan Hasan Saputra. (Dok Pribadi).

"Jadi belajar matematik dengan menggunakan nalar. Selain itu juga menggunakan matematika untuk memecahkan persoalan dalam kehidupan sehari-hari," jelas Ridwan.

"Contoh sederhana bernalar, misal 10 anak main petak umpet, 3 sudah ketemu, berapa anak yang belum ketemu? Kalau hitung-hitungan kan 10 dikurangi 3 jadi 7. Tapi kalau main petak umpet kan ada satu orang yang bertugas nyari. Dengan nalar, jadi yang belum ketemu 6 orang karena yang satu tugas nyari," tambah pria kelahiran Bogor tersebut.

Pelajaran yang diajarkan Ridwan dalam segmen di 'Gemar Belajar Bareng Pak Ridwan' menyesuaikan tingkatan kelas. Karena berdasarkan nalar, kata pria yang mengawali karirnya sebagai guru itu, kurikulum apapun nantinya akan masih cocok menggunakan metode ini.

"Pertanyaan nyesuain kelasnya. Kurikulum apapun tetap terpakai. Kalau konsep 2 tambah 3 jadi 5 nggak akan berubah2-ubah kan," ucap Ridwan.

Ridwan merasa senang program yang dibuatnya kini mendapat positif dari masyarakat. Program yang awalnya disiarkan di TV Edukasi itu kini disiarkan berkala oleh Stasiun TVRI. Apalagi saat membawakan acara ini, Ridwan tampil unik dengan menggunakan baju adat yang berbeda-beda setiap episodenya.

Ridwan Hasan Saputra, gemar matematika bersama pak ridwanRidwan Hasan Saputra saat syuting "Gemar Matematika bersama Pak Ridwan'. (Foto: Dok Pribadi).

Selain punya konsep belajar yang mudah untuk anak, kini Ridwan juga membuat permainan bagi anak. Permaian yang diberi nama physical distancing cartesians games. Bentuknya seperti monopoli.

"Belajar matematika sambil belajar physical distancing. Saya jual di kantor saya, KPM. Saya tawarkan juga untuk sekolah yang kurang mampu 50 paket permainan selama masih ada, karena kami ada donatur kan. Nanti bisa dibagikan ke murid-muridnya," tutur Ridwan.

Saat PSBB karena pandemi Corona ini, Ridwan memiliki pesan untuk semua anak-anak sekolah. Dia juga mengajak orangtua untuk lebih kreatif lagi mendampingi anak belajar dari rumah.

"Pesan saya sih mereka tetap di rumah, dan bermain sambil belajar matematika, jadi ibaratnya jangan bosen belajar aja. Main tapi yang ada matematika, misal puzzle," kata dia.

"Usahakan walau di rumah harus tetap aktivitas positif jangan hanya nonton terus jadi kurang bergerak. Orang tua harus melakukan interaksi dengan anak-anak," tutup Ridwan.

Halaman 3 dari 2
(elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads