Pemerintah meminta masyarakat mewaspadai bahaya penyakit demam berdarah di masa pancaroba. Jika terjadi bersamaan dengan infeksi virus Corona, akan terlihat penderita COVID-19 yang meninggal berada di usia muda.
"Pada periode ini adalah bulan yang secara klasik pada masa pancaroba terjadi peningkatan kasus demam berdarah. Apabila ini terjadi bersamaan dengan infeksi COVID-19, maka angka kesakitan akan meningkat dan akan terlihat kecenderungan penderita COVID yang meninggal adalah pada usia yang masih muda," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Selasa (21/4/2020).
Karena itulah, Yuri meminta masyarakat melakukan pencegahan penyakit demam berdarah. Misalnya dengan memberantas sarang nyamuk hingga membersihkan tempat penampungan air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, waspadai demam berdarah, lakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah kita bersama keluarga kita, untuk menguras dan membersihkan tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tampungan air," ujarnya.
Yuri meyakini virus Corona bisa diatasi dengan bergotong royong. Ia meminta masyarakat saling bertenggang rasa untuk menyelamatkan keluarga dan lingkungannya.
"Saudara-saudara, bentuk kerja sama inilah yang dibutuhkan, saling tenggang rasa inilah yang diperlukan. Mari kita menjadi teladan untuk menyelamatkan keluarga kita, untuk menyelamatkan tetangga kita, menyelamatkan lingkungan kita. Hanya ini cara yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bangsa kita," pungkasnya.
(azr/dhn)