Sekretaris Lembaga Penanggulangan Bencana Dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Yayah Ruchyati menilai situasi pandemi Corona ini bisa dimanfaatkan perempuan untuk lebih dekat dengan keluarga. Apalagi, saat ini banyak perempuan Indonesia yang selama ini bekerja di kantor.
"Dibilang strategis perempuan selain di rumah di kantor punya peran penting. Kaitannya kita sebagai ibu rumah tangga berperan gandanya misal di rumah sama anak-anak jarang ketemu sekarang dimanfaatkan betul. Yang tadinya nggak pernah masak mau nggak mau kembali ke dapur, buka YouTube, dan lain-lain," kata Yayah dalam siaran langsung di BNPB, Selasa (21/4/2020).
Baca juga: Kartini: Satu Napas dengan Rakyat |
Dengan memanfaatkan waktu bersama anak-anak, Yayah meyakini hal ini bisa menumbuhkan kebahagiaan di dalam keluarga. Namun, ia pun berpesan ketika wabah Corona berakhir, kondisi seperti ini perlu dipertahankan.
"Akhirnya saya bilang anak-anak akhirnya merasa dekat dan ketika COVID-19 berakhir merasa ditinggali. Kedekatan selama ini yang tadinya bisa main bareng, belajar bareng dipertahankanlah. Walaupun nanti sudah kembali lagi ke kantor, (kedekatan) bisa dilepas pada saat sholat subuh atau isya bareng," sebut dia.
Di sisi lain, Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah (MDMC) Rahmawati Husein menyoroti peran perempuan khususnya di garda terdepan penyelesaian COVID-19. Hampir 70% tenaga kesehatan di dunia didominasi oleh perempuan. Tak jarang ditemukan tenaga medis terpapar virus Corona.
"Peran perempuan saat pandemi itu banyak sekali. Kalau tadi dijelaskan tenaga kesehatan 70% staf tenaga medis di dunia itu perempuan. Itu jelas, penyelamat dan penjaga yang merawat kadang jadi terdampak COVID-19 mayoritas perempuan, itu yang pertama," kata Rahmawati dalam siaran langsung di BNPB.
Selain itu, Rahmawati menyoroti perempuan dari kalangan kecil yang dapat menjalankan peran strategis di tengah pandemi Corona. Misalnya dengan membuat masker di tengah wabah virus Corona.
"Sebetulnya yang belum disebut masyarakat kecil. Banyak sekali peran perempuan yang sederhana menyiapkan makan, bikin masker, membuat hand sanitizer di rumah, ataupun membuka warung di Jogja ini agak susah cari makan karena warung jarang buka. Mereka (perempuan) berada di ruang-ruang yang tidak dimainkan oleh negara atau aktor lain," jelasnya.
Jokowi Wanti-wanti Kemendag: Jaga Harga Bahan Pokok!:
(gbr/gbr)