Memperingati Hari Kartini, dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan, berbagi kisahnya. Ia berbicara soal dirinya yang harus berbagi peran sebagai tenaga medis, khususnya saat pandemi Corona, dengan perannya sebagai ibu.
Dalam konferensi pers tentang 'Peran Para Kartini di saat Pandemi COVID-19' yang disiarkan di YouTube BNPB, Selasa (21/4/2020), Erlina mengungkapkan bahwa dua harus berkorban kurang memiliki waktu untuk anak-anaknya. Sebab, saat pandemi Corona ini, waktunya lebih banyak dihabiskan di rumah sakit meski saat ini DKI Jakarta berstatus pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Saya ini dokter, tapi juga ibu rumah tangga. Anak-anak saya yang satu kuliah, dua masih SMA mereka belajar di rumah. Saya tidak punya banyak waktu memang mendampingi karena bekerja di rumah sakit tapi kalau saya di rumah minimal saya menanyakan kalian hari ini belajar apa saja," cerita Erlina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun berharap para ibu ikut berperan serta selama PSBB ini dengan menciptakan suasana rumah yang nyaman, sekaligus terus menjaga keluarganya, khususnya anak-anak, dari penyebaran virus Corona. Erlina meminta para ibu tegas kepada anak-anaknya agar stay at home.
"Sekiranya ibu-ibu di rumah memastikan anak-anak dan keluarganya stay at home dan juga mendampingi belajar di rumah," tuturnya.
"Saya yakin ibu-ibu yang full time di rumah ini bisa mendampingi anak-anaknya belajar di rumah, menciptakan suasana nyaman di rumah, memberikan edukasi di keluarga mengapa harus cuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, dan yang penting memberi makanan yang bergizi dan seimbang di rumah," tambah dia.
Erlina pun membagikan kisahnya sebagai tenaga medis. Menurut dia, tenaga medis perempuan punya kelebihan tersendiri.
"Saya kira perempuan ini mempunyai kemampuan yang sedikit lebih dalam mendekati pasien sehingga bisa dimanfaatkan untuk memberi edukasi kepada pasien maupun keluarga," kata Erlina.
Erlina mengatakan, perempuan, baik tenaga medis maupun bukan, mempunyai banyak peran di lingkup keluarga, rumah sakit, dan masyarakat selama pandemi Corona ini. Dia turut memberi apresiasi kepada perempuan yang punya tugas ganda sebagai ibu dan tenaga kesehatan.
"Saya juga yakin dan sangat appreciate kepada teman-teman tenaga kesehatan yang juga melakukan peran ganda, jadi menyelaraskan perannya tenaga kesehatan di rumah sakit, sebagai ibu rumah tangga di rumah, dan perannya di masyarakat," ujarnya.
Bagi perempuan bukan tenaga medis, Erlina berpesan agar mereka bisa membantu warga yang terpaksa mengisolasi diri akibat Corona dan tidak menyebarkan stigma negatif.
"Kalau bukan tenaga kesehatan ini memastikan masyarakat atau individu yang melakukan isolasi diri di rumah itu betul-betul ikut memberikan semangat, memotivasi, dan kalau kebetulan tenaga kesehatan bisa memberikan edukasi ke sekitarnya agar stigma terhadap COVID atau pasien ini sedikit atau bisa dihilangkan," tutur Erlina.
Erlina meminta para perempuan menjaga kesehatan karena peran ganda yang mereka miliki. Di hari Kartini ini, baginya, perempuan Indonesia adalah pahlawan.
"Saya ucapkan selamat kepada para perempuan Indonesia, Anda semua adalah pahlawan di keluarga dan juga di tempat masing-masing dengan peran yang bisa diambil masing-masing," tutupnya.