DPD Desak Pemerintah Tugaskan Pindad Produksi Ventilator untuk Pasien

DPD Desak Pemerintah Tugaskan Pindad Produksi Ventilator untuk Pasien

Abu Ubaidillah - detikNews
Senin, 20 Apr 2020 17:18 WIB
DPD
Foto: DPD
Jakarta -

Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mendesak pemerintah untuk segera menugaskan PT Pindad Persero memproduksi alat bantu pernapasan atau ventilator massal yang dibutuhkan rumah sakit di Indonesia, terutama rumah sakit rujukan pasien COVID-19.

Hal tersebut disampaikan oleh La Nyalla ketika berkunjung ke kantor pusat PT Pindad Persero di Bandung didampingi senator dari daerah pemilihan Jawa Barat, Oni Suwarman dan Eni Sumarni. Hadir pula Direktur Utama PT Pindad Persero Abraham Mose dan Direktur Utama PT Pindad Enjiniring Indonesia, Sena Maulana serta jajaran direksi Pindad Medika Utama.

"Harga yang ditawarkan Pindad jauh di bawah harga produk impor. Dan komponen bahan bakunya, 100 persen lokal. Bayangkan harga produk impor sekarang bisa mencapai Rp 900 juta hingga 1 miliar. Sementara Pindad bisa buat dari yang paling sederhana di angka Rp 10 juta hingga yang paling mahal di angka 100 juta rupiah," ujar La Nyalla dalam keterangan tertulis, Senin (20/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

La Nyalla menyebut, jika pemerintah serius menangani COVID-19, maka perlu segera menugaskan PT Pindad untuk produksi massal dan distribusi ke rumah sakit di Indonesia. Ia juga mencontohkan beberapa langkah sejumlah negara seperti Filipina, Malaysia, dan Thailand yang sangat serius menangani wabah ini.

"Bahkan kongres Filipina menyetujui kewenangan lebih besar dan cepat kepada pemerintah untuk memperkuat ketahanan di sektor kesehatan dengan memberi wewenang untuk secara paksa menggunakan sejumlah fasilitas dan utilitas publik untuk penanganan pandemi COVID-19," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurut La Nyalla, ketahanan nasional terdiri dari 3 hal, yakni ketahanan pangan, energi, dan kesehatan. Lanjut La Nyalla, ketahanan kesehatan meliputi perlindungan kepada tenaga medis baik dokter atau perawat yang bekerja terlibat di rumah sakit.

PT Pindad telah menyiapkan 2 produk ventilator yakni Ventilator Resusitator Manual (VRM) seharga Rp 10 juta dan dua tipe Ventilator Covent-20 yakni tipe CPAP (oksigen terapi) seharga Rp 60 juta dan tipe CMV (pasien gagal napas) seharga Rp 100 juta.

Abraham Mose menyebut, tipe VRM murni hasil kreasi Pindad sedangkan Covent-20 yang cocok digunakan untuk pra-rumah sakit, intra-rumah sakit, dan transportasi atau mobile merupakan hasil kerja sama dengan Universitas Indonesia.

Kepada Ketua dan Senator DPD RI, Abraham menitipkan aspirasi terkait ketahanan sektor kesehatan juga perlu dipikirkan penguatan di sektor industri hulu seperti tabung oksigen untuk rumah sakit yang spesifikasinya berbeda dengan tabung LPG.

"Kita bisa memproduksi, tetapi bahan baku platnya yang ternyata harus impor. Ini kami titipkan aspirasi dari kami," ujarnya yang berhasil memasok 350 unit kendaraan tempur ANOA 6x6 untuk pasukan perdamaian PBB.

Sementara itu, Senator Oni Suwarman menyebut pandemi COVID-19 sudah terjadi di seluruh provinsi Indonesia sedangkan ketersediaan ventilator sangat tak sebanding dengan jumlah pasien.

"Dan kalau faktanya produk ini lebih jauh lebih murah daripada impor, mengapa tidak langsung dieksekusi untuk produksi?" tanya Oni.

(mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads