Perubahan jam operasional kereta commuter line dari sebelumnya pukul 06.00 WIB menjadi 04.30 WIB mengurangi penumpukan di Stasiun Bogor. Saat Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim meninjau penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Stasiun Bogor, tidak terlihat antrean panjang penumpang.
Dedie meninjau situasi di Stasiun Bogor sekitar pukul 06.00 WIB. Ia mengatakan, majunya jam operasional commuter line merupakan langkah antisipasi agar tidak terjadi penumpukan penumpang, sehingga penerapan physical distancing tetap bisa berjalan.
"Pagi ini kita melihat situasi di Stasiun Bogor lebih landai ya. Kenapa bisa terjadi situasi seperti ini? Karena keretanya beroperasi sejak 04.30 WIB. Ini bentuk antisipasi, apalagi Senin ya biasanya kita lihat penumpukan penumpang sangat tinggi," kata Dedie dalam keterangan tertulis, Senin (20/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, physical distancing harus dilakukan secara konsisten agar dapat menekan penyebaran COVID-19. Ia mengimbau masyarakat agar tetap disiplin, meskipun jumlah pasien sembuh terus bertambah.
"Target kita adalah menurunnya tingkat penyebaran COVID-19 di Kota Bogor maupun daerah lain yang ada di Jabodetabek. Ini konsistensinya harus kita jaga, masyarakat juga semakin paham dan yang pasti kita ingin tidak terjadi lagi, apalagi Bogor ini kan Alhamdulillah sudah enam yang sembuh dari Covid (COVID-19). Momentum ini jangan sampai jadi berbalik malah jadi satu penyebaran yang masif itu yang kita takutkan," ujarnya.
Direktur Prasarana dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Edi Nursalam yang turut hadir dalam kegiatan pemantauan bersama Wakil Wali Kota Bogor, mengungkapkan jumlah penumpang commuter line menurun drastis hingga 85 persen.
"Kalau kita lihat dari rata-rata harian turunya sampai 85 persen, biasanya sampai jam 6 itu sudah 10 ribu penumpang, sekarang hanya 1.700-an, sudah jauh sekali menurunnya," jelas Edi.
Ia juga menjelaskan, BPTJ telah mengantisipasi lonjakan penumpang di stasiun dengan menyiapkan 15 unit bus. "BPTJ sudah rapat dua kali dengan instansi terkait kemudian malam hari kita dengan Menko Maritim, kita standby-kan bus 15 unit untuk antisipasi jika ada ledakan penumpang tapi ternyata tidak, bus tidak jadi digerakan tapi kita sudah siap," ujar Edi.
Evaluasi PSBB, Ini Perintah Jokowi ke Semua Daerah:
(akn/ega)