"Khalifah Umar bin Khattab ketika akan mengunjungi pasukannya yang panglima perangnya dipimpin oleh Abu Ubaidah bin Jarrah di daerah Syam, beliau mengabarkan putar balik kembali, karena di sana sedang terjadi wabah. Sementara Abu Ubaidah disuruh oleh Khalifah Umar bin Khattab keluar dari tempat itu, justru beliau menolak karena khawatir pertama dia panglima perang tidak mau meninggalkan pasukannya dan yang kedua jangan sampai menularkannya," ujar Juraidi dalam acara Panduan Amaliyah Ramadhan di Tengah COVID-19 di aplikasi Zoom, Senin (20/4/2020).
"Dalam hal COVID ini, jangan sampai tertular dan menularkan dan social distancing dan dalam satu riwayat tadi kan Abu Ubaidah itu meninggal ya," sambungnya.
Juraidi menjelaskan, Abu Ubaidah bin Jarrah merupakan assabiqunal awwalun atau orang-orang yang pertama masuk Islam. Mereka adalah golongan yang sudah dijamin masuk surga oleh Allah SWT. Oleh karena itu, kata Juraidi, orang yang terkena wabah atau meninggal karena penyakit virus Corona bukanlah suatu aib ataupun azab.
"(Abu Ubaidah bin Jarrah) meninggal karena wabah, padahal beliau adalah termasuk assabiqunal awwalun, orang-orang yang pertama masuk Islam dan pasti dijamin masuk surga. Jadi orang yang dijamin masuk surga ada yang meninggal karena wabah, jadi jangan yang meninggal karena wabah seolah ini aib, suatu azab, ada sahabat yang dijamin masuk surga meninggalnya karena wabah Thaun," ucapnya.
Untuk itu, Juhairi meminta kepada masyarakat tidak lagi mengucilkan keluarga pasien corona atau menolak jenazah yang meninggal karena COVID-19. Sebab, orang yang sudah dijamin Allah SWT masuk surga saja, ada yang meninggal dunia karena wabah penyakit.
"Ini pelajaran bagi kita jangan ada yang menolak dimakamkan seolah itu termasuk hukuman,sehingga aib bagi keluarga kalau salah seorang keluarganya meninggal karena COVID-19," katanya.
(aik/aik)