Catatan Haji
BMW Indonesia di Madinah
Rabu, 14 Des 2005 08:56 WIB

Madinah - Kota Madinah memiliki keunikan tersendiri. Di kota suci kedua bagi umat muslim ini, sangat jarang ditemukan sepeda motor. Kalau pun di musim haji ini sering terlihat sepeda motor bebek merah warnanya (BMW), itu karena didatangkan khusus oleh Indonesia. Jalanan di kota Madinah yang mulus hanya dipenuhi oleh mobil-mobil. Tak terlihat sepeda motor. Paling banyak dilihat ya sepeda motor milik polisi yang sering berkeliling di sekitar Masjid Nabawi dan jalan-jalan utama. Selain itu, hanya terlihat satu dua saja motor jenis skuter. Itu pun hanya menyempil di jalan-jalan kecil di pasar-pasar atau pertokoan. Biasanya, pengendaranya adalah pedagang untuk mengangkut sejumlah barang. Yang terlihat cukup banyak malah sepeda. Sepeda-sepedanya pun model lama, seperti merek Phoenix dari Cina itu. Kabarnya, memang ada larangan sepeda motor di kota Madinah. Ada aturan hitam di atas putih. Tapi sayang, sejumlah warga Madinah tidak bisa menunjukkan aturan itu termuat dalam peraturan atau UU apa. Yang jelas, kalau sepeda motor melaju di tengah jalan raya dan dipergoki polisi akan disemprit. Logika tidak adanya sepeda motor di Madinah ini memang cukup masuk akal. Kota Madinah menjadi kota terdingin pada saat musim dingin dan menjadi kota terpanas pada saat musim panas. Maka tentu, sangat tidak nyaman untuk berkendara motor. Selain itu, motor juga akan mengganggu lalu lintas kendaraan di jalan raya. Sebab, motor malah akan menyulitkan pengendara mobil yang melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Bila di musim haji ini terlihat sering ada sejumlah sepeda motor yang wira-wiri ke sana ke mari, itu adalah motor yang dikirim Indonesia dari Jeddah untuk operasional petugas haji. Ketentuan penggunaan sepeda motor di musim haji memang diperlonggar. Sepeda motor milik pemerintah Indonesia ini bermerek Honda. Jangan dikira sepeda motornya berjenis Supra X atau Karisma. Sepeda motor yang digunakan Daerah Kerja (Daker) Madinah ini buatan awal 1980-an. Honda Super Cup! "Motor-motor ini didatangkan dari Jeddah untuk membantu operasional haji di sini," kata Irwan, salah seorang WNI yang bermukim di Madinah dan menjadi tenaga musiman (temus) saat berbincang-bincang dengan reporter detikcom Arifin Asydhad di Madinah, Rabu (13/12/2005). Meski buatan awal tahun 1980, tapi mesinnya masih mulus. Cat dan bodynya juga masih oke. Motor ini sudah berada di Kota Madinah 6 hari lalu. Jumlahnya sekitar 10 unit. Bila tidak dipakai, motor-motor ini diparkir di depan Kantor Daker Madinah di Jl. Airport. Dirantai pula, agar orang sulit untuk iseng-iseng mengambilnya. Tampilnya motor-motor ini ini makin menambah 'indah' Kantor Daker Madinah. Foto:Inilah jajaran BMW dari Indonesia.
(nrl/)