Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar memperbarui data virus Corona (COVID-19) di wilayahnya per 18 April 2020. Terdata 170 orang positif Corona, di mana 26 di antaranya dinyatakan sembuh dan 17 meninggal dunia.
"Jadi kita sebentar webnya (situs Covid-19 Makassar) sama, 170 untuk positif (Corona), dimana dirawat 127, sembuh 26, dan meninggal 17," ujar Kasie Pelayanan Primer dan Tradisional Dinkes Makassar, dr Nursaidah Sirajuddin dalam keterangannya melalui konferensi video, Sabtu (18/4/2020).
Ida sapaan akrabnya melanjutkan, data 170 orang positif Corona di Makassar ini memliki perbedaan atau selisih 2 orang dengan data yang dimiliki Pemprov Sulsel. Salah satu sebabnya ialah ada pasien yang terdata 2 kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ada perbedaan dengan web Provinsi (Sulsel) dimana web provinsi hari ini itu 172 (positif Corona di Makassar), tetapi 2 orang itu sebenarnya bukan berbeda kenapa, dari 2 orang itu ada satu orang yang 2 nama," jelasnya.
"Artinya seperti ini, hari ini dia memeriksakan diri positif, namanya misalnya Nani, begitu dia memeriksakan diri lagi untuk 14 hari ke depan namanya dia perpanjang jadi Asnani. Artinya 1 orang saja tapi 2 hasil. Makanya kita berbeda 2, dan satunya masih memasukkan dari Kabupaten Soppeng," lanjutnya.
Sementara itu saat ini terdata 241 orang di Makassar sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP). 18 di antara PDP tersebut meninggal dunia.
"PDP kita sekarang ini 241, alhamdulillah sudah banyak yang sembuh, sehat dan pulang itu 56 orang, masih dirawat 163," tuturnya.
Pemkot Makassar langsung menelusuri kontak langsung setiap positif Corona dengan warga lainnya. Hasilnya hingga hari ini terdata 619 orang di Makassar sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP), dimana 330 di antaranya masih proses pemantauan dan 289 selesai pemantauan.
"Upaya-upaya yang kami lakukan di Kota Makassar bagaimana kita mencegah penyebaran dan penagangan Covid-19 ini, itu melakukan dengan tracing contact (melacak) pasien-pasien positif dimana pada saat kita mendapatkan hasil swab, tim surveillance puskesmas dengan Dinas Kota itu turun langsung ke lapangan mensurvei, membawa format PE untuk melakukan tracing kontak dimana dia akan memeriksa satu keluarga kontak penderita positif," jelas Ida.
Nantinya satu keluarga pasien positif atau seluruh orang yang tinggal serumah dengan pasien positif akan langsung dilakukan tes cepat atau rapid test virus Corona. Hal ini untuk memastikan ada atau tidak orang serumah dengan pasien positif yang tertular virus Corona.
"Setelah dinyatakan selesai dari kontak dari dalam rumah itu diperpanjang kira-kira pada 1 minggu setelah ini dia ketemu siapa, ketemu keluarga, ketemu teman, atau ketemu saudara jauh, itu kita tracing lagi sampai ke akar-akarnya untuk memastikan bahwa bagaimana penularan selama 14 hari setelah dia ketemu," imbuhnya.
Kota Makassar menjadi episentrum terbesar penyebaran virus Corona di Sulawesi Selatan. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus Corona sudah mulai disosialisasikan sejak Jumat (17/4) lalu dan akan mulai diterapkan pada Jumat (24/4) mendatang.