Wakil Majelis Wali Amanat (WMA) IPB Muhammad Nadjikh mengembuskan napas terakhir hari ini, Jumat (17/4/2020). Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai sosok yang tangguh serta ulet, terutama di bidang bisnis.
Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengaku sangat kehilangan sosok Nadjikh. Sebab, selama ini almarhum menjabat Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah berdampingan dengannya.
Nadjikh dikenal sebagai ketua serta anggota yang tangguh dan ulet. Bahkan ada banyak jasa yang telah dilakukan Nadjikh semasa hidupnya untuk mendorong perekonomian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau merupakan salah seorang kader perserikatan yang terbaik dan tangguh serta ulet, terutama dalam bidang ekonomi dan bisnis. Banyak jasa yang telah beliau perbuat dan lakukan terutama dalam menggerakkan sektor ekonomi dan bisnis di kalangan organisasi dan di kalangan anggota," terangnya melalui pesan yang diterima detikcom, Jumat (17/4/2020).
Lebih lanjut Anwar Abbas mengaku sosok Nadjikh telah menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam berbisnis karena dikenal sebagai pengusaha ekspor ikan laut yang sangat terkenal. Ia pun berharap langkah Nadjikh ditiru generasi muda.
"Muhammad Nadjikh dikenal sebagai seorang eksportir ikan laut ke Jepang, Eropa, dan Amerika yang cukup disegani sehingga majalah Forbes dan media-media lain juga banyak mengungkapkan tentang keberhasilan dari bisnis tersebut. Mudah-mudahan langkah dan usaha ini dapat ditiru dan dilanjutkan oleh para generasi muda yang lain," ungkapnya.
Profil Muhammad Nadjikh:
1. Keluarga
Nadjikh lahir dari keluarga yang sederhana di desa Karangrejo, Gresik, Jawa Timur. Ia merupakan anak sulung dari wanita bernama Asnah.
Dikutip dari buku biografi 'Muhammad Nadjikh Sang Teri Menggurita', keluarga Nadjikh merupakan anggota Muhammadiyah. Bahkan rumahnya biasa digunakan untuk pengajian rutin.
2. Cerdas
Pria yang lahir pada 1962 ini menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Maskumambang, lalu ke SMP Muhammadiyah. Di sana, dikenal sebagai siswa yang cerdas karena memiliki nilai tinggi khususnya pada pelajaran matematika.
3. Kuliah di IPB
Nadjikh muda mengaku awalnya mengaku ingin melanjutkan pendidikan di ITS, Surabaya. Namun hal itu urung dilakukan karena keadaan ekonomi yang sulit.
Diam-diam, guru sekolahnya mendaftarkan Nadjikh ke IPB. Ia pun diterima tanpa melakukan tes. "Bapak minta saya membatalkan kuliah di IPB, karena tidak ada biaya. Namun saya sudah bertekad untuk tetap kuliah di Bogor. Saya tetap nekat berangkat meskipun tidak dibekali ongkos yang cukup," katanya dalam buku biografi 'Muhammad Nadjikh Sang Teri Menggurita'.
4.. Jadi Pengusaha Ikan
Berkat kecerdasannya, pada 1994 dia memutuskan mendirikan sendiri perusahaan ekspor pengelolaan ikan bernama PT Kelola Mina Laut. Perusahaan pertama kali dibangun di Tuban, Jawa Timur.
Kemudian, perusahaan tersebut terus berkembang menjadi lebih besar hingga ekspor ke luar negeri, seperti Jepang, Eropa, hingga Amerika.
5. Meninggal Dunia
Muhammad Nadjikh meninggal pada usia 58 tahun. Semasa hidupnya, ia menjadi inspirasi banyak orang karena sukses dalam dunia bisnis dan juga sosial.
Ia diketahui juga gigih membentuk dan mengembangkan aktivitas Jaringan Saudagar Muhammadiyah.
(pay/erd)