Polisi masih mendalami keterangan pencuri helm polisi, Pius Lout Alubwaman (25), yang mengaku sebagai ketua anarko-sindikalis. Pius akan diobservasi selama 14 hari untuk didalami kondisi kejiwaannya.
"Dia untuk mengenai apa statement yang dia keluarkan itu masih kita dalami semuanya. Satu sisi memang ketika saat dilakukan penangkapan yang bersangkutan dalam keadaan mabuk berat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, saat dikonfirmasi, Jumat (17/4/2020).
Yusri menyebut hingga kini Pius masih memberikan keterangan yang dinilai tidak jelas ketika diperiksa oleh pihak kepolisian. Karena itu, dia mengatakan pihaknya juga akan memeriksa kejiwaan Pius.
"Kita juga ada rencana untuk mengecek kejiwaan dari yang bersangkutan karena selama ini setiap dilakukan pemeriksaan pasti yang keluar itu bicaranya tidak sesuai dengan orang yang sadar seperti biasanya," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dites kejiwaan, Pius sempat dites urine. Hasilnya menunjukkan pelaku positif mengkonsumsi narkoba jenis ganja.
"Sudah kita tes urine juga hasilnya positif narkoba dia, kita bakal kenakan juga pasal narkoba," ujarnya.
Pius ditangkap setelah mencuri helm polisi di Semanggi, Jakarta, pada Minggu (12/4) lalu. Pius kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya dan diinterogasi.
Saat diperiksa, Pius diketahui memiliki sebuah tato mirip lambang anarko di dadanya. Pius kemudian diinterogasi dan mengaku sebagai ketua anarko.