PT Beiersdorf Indonesia (produsen NIVEA dan Hansaplast) mengubah sebagian operasi pabriknya di PC Malang untuk memproduksi hand sanitizer. Hal itu dilakukan guna membantu mengatasi kelangkaan produk hand sanitizer di tengah mewabahnya pandemi COVID-19 di Indonesia.
Presiden Direktur PT Beiersdorf Indonesia Holger Welters mengatakan sejak awal April 2020, perusahaannya telah memproduksi 40.000 botol hand sanitizer yang dibagikan ke berbagai rumah sakit rujukan COVID-19, yayasan, mitra, dan karyawan perusahaan. Melihat masih tingginya kebutuhan akan hand sanitizer, PT Beiersdorf Indonesia pun memutuskan untuk memproduksi 30.000 botol hand sanitizer tambahan.
"Kami ingin berkontribusi dalam meringankan beban yang dihadapi oleh mereka yang berjuang di garis depan selama krisis kesehatan ini. Oleh karena itu, kami berinisiatif menyumbangkan hand sanitizer ke rumah sakit yang sedang kesulitan mencukupi kebutuhan hand sanitizer," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebagai inisiatif awal, PT Beiersdorf Indonesia kemarin mengirimkan hand sanitizer yang telah diproduksi ke Rumah Sakit Lavalette Malang, Rumah Sakit Islam Cempaka Putih serta Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta.
Direktur RSUD Tarakan Jakarta drg. Dian Ekowati, MARS, salah satu perwakilan penerima bantuan mengungkapkan rasa terima kasihnya. Menurutnya, bantuan tersebut merupakan perlengkapan yang kini sangat dibutuhkan oleh rumah sakit.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada NIVEA Indonesia yang telah memberikan bantuan berupa produk hand sanitizer yang merupakan salah satu perlengkapan kebersihan yang sangat dibutuhkan oleh tim medis baik dokter, perawat maupun petugas lain yang bekerja di RSUD Tarakan Jakarta, yang saat ini turut berjuang di garis terdepan dalam mengatasi pandemi COVID-19," ungkapnya.
"Kepedulian dan dukungan ini merupakan penyemangat bagi kami untuk senantiasa melakukan yang terbaik dalam menjalankan tugas, sekaligus pengingat bahwa kami tidak sendirian dalam berjuang menghadapi situasi ini," pungkas drg. Dian.
(ads/ads)