Panen Padi di Tengah Corona, Petani di Sultra Terapkan Imbauan Cuci Tangan

Panen Padi di Tengah Corona, Petani di Sultra Terapkan Imbauan Cuci Tangan

Sitti Harlina - detikNews
Kamis, 16 Apr 2020 11:30 WIB
Petani padi di Kolaka Sultra melakukan panen dengan menerapkan imbauan cuci tangan untuk menghindari penularan virus Corona
Petani di Kolaka Sultra panen padi (dok. Istimewa)
Kolaka -

Sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), tetap melakukan panen padi, meskipun di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Tanaman Pangan dan Hotikulutura Kabupaten Kolaka Popalayah menjelaskan panen yang dilakukan hari itu merupakan panen pertama di tahun 2020.

Popalayah menyebut petani tetap melakukan panen dengan memperhatikan imbauan dari pemerintah, terutama untuk selalu mencuci tangan.

"Hasilnya, dengan menggunakan jenis bibit padi Impari 8 dan Impari 32, para petani di daerah itu mampu menghasilkan gabah padi berkisar 5 sampai 6 ton gabah kering panen per hektarenya dan jika dibandingkan panen sebelumnya, maka produksinya stabil," terangnya, Kamis (16/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakannya, panen kali ini tidak serentak dilakukan seperti biasa. Sebab, jenis bibit yang digunakan antar-desa dan kelurahan berbeda tapi dalam satu hamparan tetap menggunakan bibit yang sama.

ADVERTISEMENT

Simak juga video Cegah Penularan Corona, Polisi Bagikan Masker ke Petani dan Pemulung di Polman:

"Seperti saat ini, di Kelurahan Tonganapo, Kecamatan Samaturu, menggunakan jenis bibit padi Impari 8 dan Impari 32, yang ditanam di dua hamparan berbeda dengan luas lahan persawahan 216,6 hektare. Sedangkan total luas sawah untuk Kecamatan Samaturu sebanyak 1.733 hektare dari 17 desa dan 2 kelurahan," bebernya.

Lanjut Popalayah, pemanenan padi menggunakan alat pertanian berupa Combine Harvester. Demi menjamin pemenuhan ketersediaan stok pangan dan hasil panen yang stabil, para buruh potong padi bersama pemilik sawah tetap semangat meski di tengah merebaknya wabah COVID-19.

"Kami sangat bangga kepada petani yang mampu mempertahankan jumlah produksi padi yakni sekitar 5 hingga 6 ton per hektarenya dengan harga jual gabah kering panen berkisar Rp 4.300 sampai Rp 4.500 per kilogramnya," tandasnya.

Ketua Kelompok Tani Harapan Makmur 1 Kelurahan Tonganapo, Kecamatan Samaturu, Haeruddin mengatakan anggota kelompoknya agak kesulitan menjalankan instruksi pemerintah untuk tidak ke luar rumah. "Saya dengan petani lain harus mencari nafkah demi pemenuhan kebutuhan hidup keluarga namun kami tetap mengikuti langka-langka dan anjuran tetap hidup sehat dan menjaga jarak," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads