Derita Panjang Ny Agian, 1,5 Tahun Tergolek di Rumah Sakit

Derita Panjang Ny Agian, 1,5 Tahun Tergolek di Rumah Sakit

- detikNews
Selasa, 13 Des 2005 16:42 WIB
Bogor - Masih ingat Ny Agian Isna Nauli (34)? Korban malpraktek saat melahirkan anaknya hingga koma hampir satu tahun, kini kondisinya semakin membaik, meski masih lumpuh. Ia masih tergolek di Paviliun Arjuna RS Haji Marzuki Mahdi, Jalan Semeru, Bogor.Melihat kesehatan Ny Agian sekarang ini, memang jauh berbeda jika dibandingkan saat pertama kali masuk RSCM pada 27 Juli 2004 lalu. Ia kini tampak lebih segar, wajahnya tampak cerah, kulitnya bertambah bersih dan sudah bisa diajak bercanda, meski hanya sepotong-sepotong."Saya sudah sehat," ujar Ny Agian saat ditanya kabarnya saat ini. Istri Hasan Kusuma ini tampak ceria dikunjungi tamu. Rambutnya disisir rapi dengan ikatan di atas kepala. Kulitnya tampak bersih dibalut daster warna merah muda. Saat dipijit, ia pun langsung bilang "enak". Hanya ketika ditanya sakit nggak, dia bilang sakit. Tampaknya ia banyak meniru ucapan lawan bicara alias membeo.Saat detikcom mengunjunginya, Selasa (13/12/2005), Ny Agian tampak senang diajak ngobrol. Ia selalu menangapi omongan dan pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Hanya kadang matanya melotot dengan tatapan kosong. Menurut keterangan Habibah, salah seorang perawat pribadinya, mata Ny Agian agak rusak.Tiba-tiba saja Ny Agian menguap. Ngantuk yah? Ia pun langsung menimpali, "Iya ngantuk." Ny Agian kemudian berdendang, "Nina bobo oh nina bobo, kalau tidak bobo digigit kebo."Ketika detikcom bertanya kenapa lirik "nyamuk" diganti "kebo", ia pun menimpali seadanya. "Ia saya ganti kebo," cetusnya sambil tertawa lepas. Tak lama kemudian air matanya menetes. Tidak tahu, apakah ia sedang sedih atau tertawa bahagia.Yang pasti, kini Ny Agian mengisi hari-harinya di RS Marzuki Mahdi, Bogor, bersama dengan dua perawat pribadinya. Sesekali suaminya Hasan Kusuma dan anaknya menengoknya. Terakhir kali mereka menengok pada hari Minggu lalu.Meski sudah bisa diajak bicara, sesekali menimpali omongan, ia masih sering tidak nyambung. Sesekali ia menimpali suara yang keluar dari televisi yang dihidupkan di tempat tersebut. Misal, ketika di televisi sedang diputar sinetron, kemudian ada suara orang ketuk pintu, ia langsung menimpali, "Siapa ya?" Atau di televisi ada suara deru mobil datang, ia juga langsung bertanya, "Siapa yang datang?"Kini hari-harinya diisi dengan rutinitas keliling rumah sakit dengan menggunakan kursi roda, dibantu perawat pribadi. Siang harinya, sekitar 30 menit, dia melakukan fisioterapi. Hal itu dijalani sejak bulan September lalu.Kisah Ny Agian merupakan cerita perjuangan hidup yang panjang, meski harus terbaring di rumah sakit selama 1,5 tahun. Ia pertama kali masuk rumah sakit saat akan melahirkan anaknya yang kedua pada 21 Juli 2004 lalu. Usai operasi yang diduga terjadi malpraktek, ia koma di RS PMI Bogor. Karena kondisi terus memburuk, ia dipindah ke RSCM pada 27 Juli 2004.Suami Ny Agian, Hasan Kusuma, sempat stres dan frustasi menghadapi derita istrinya. Ia sempat mengusulkan agar istrinya menjalani euthanasia atau disuntik mati saja. Permintaannya ini pun menjadi berita heboh dan kontroversial.Namun Hasan tetap bertahan pada permintaannya, apalagi kocek Hasan sudah habis-habisan untuk mendanai perawatan dan peralatan penopang hidup istrinya. Belum lagi biaya untuk kelangsungan hidup kedua anaknya.Simpati pun berdatangan dan mengundang perhatian pejabat Tanah Air. Menkes Siti Fadilah Supari tergugah. Depkes pun menanggung seluruh biaya medis Ny Agian. Bantuan dari masyarakat pun mengalir, yang kemudian ditampung melalui sebuah yayasan.Dalam perkembangannya, setelah koma hampir satu tahun di RSCM, kondisi kesehatannya berangsur-angsur membaik. Ny Agian kemudian minta pulang dan oleh pihak RSCM dipindah ke RS Marzuki Mahdi Bogor pada 8 September 2005. (jon/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads