Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta semua bupati dan wali kota segera merealisasi bantuan sembako untuk masyarakat yang terkena dampak COVID-19. Sebab, menurutnya, bantuan tersebut sudah sangat ditunggu oleh masyarakat.
"Sekali lagi saya minta, melalui dana refocusing APBD 2020, segera dalam minggu ini, saya minta untuk mendistribusikan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak tanpa terkecuali. Nanti akan kita pantau," kata Rohidin, (15/4/20).
Sebelumnya, Rohidin sudah menyalurkan bantuan pangan berupa beras kepada kelompok-kelompok pekerja terdampak COVID-19 di Kota Bengkulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, menurut Bupati Kepahiang Hidayatullah Sjahid, pihaknya sudah menyiapkan 12 ribu paket sembako untuk terdampak COVID-19.
"Untuk bantuan sembako kami bekerja sama dengan Bulog Divre Rejang Lebong. Untuk tahap pertama kami siapkan 12 ribu paket sembako yang akan diberikan sebelum Ramadhan," ujar Hidayatullah.
Pasien Kasus 2 Tunggu Hasil Tes Kedua untuk Pulang
Kadinkes Provinsi Herwan Antoni mengatakan pasien HN kasus 2 positif COVID-19 akan segera kembali ke rumah. Namun masih harus menunggu hasil tes kedua.
"Kita sudah ambil swab dan kita kirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang, mudah-mudahan dalam 2 hari ke depan hasil sampel ini sudah bisa kita terima," jelas Herwan di Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Bengkulu, Rabu (15/4).
Ketika 2 kali hasilnya negatif, menurut Antoni, HN dinyatakan sembuh dan akan dipulangkan. Dinkes akan koordinasi dengan pihak Rumah Sakit M Yunus terkait proses pemulangan.
Herwan menyebutkan, HN sebenarnya sudah boleh dipulangkan. Namun Dinkes memiliki SOP khsusus untuk kasus konfirmasi COVID-19.
"Sesuai dengan SOP kita, kasus konfirmasi yang ditangani di rumah sakit harus dilakukan 2 kali pengambilan swab, karena baru keluar hasilnya 1, maka kita menunggu hasil yang ke-2," tambahnya.
Terkait perkembangan data kasus COVID-19 di Bengkulu per Rabu, 15 April 2020, juru bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Jaduliwan, mengungkapkan tidak ada penambahan PDP.
"Total kasus ODP sebanyak 554 orang, ODP selesai pemantauan 406 orang, sedangkan total PDP sebanyak 17 orang dan hari ini tidak ada penambahan untuk PDP," jelas Jaduliwan.