Jakarta -
Kakorlantas Polri Irjen Istiono mengatakan Program Keselamatan yang bersifat pelatihan akan dilakukan secara daring (online). Program ini menyasar sopir taksi hingga penarik andong.
"Salus populi suprema lex esto, keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi. Program ini merupakan implementasi dari komitmen Kapolri dan seluruh jajaran Polri untuk meringankan beban pelaku transportasi yang terimbas pandemi COVID-19. Program ini menyasar supir taksi konvensional, bus, angkot, travel, truk, ojek, andong, becak, kenek, bajaj atau bemo, dan rental dengan jumlah penerima 197.256 orang," terang Istiono dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Rabu (15/4/2020).
Istiono menuturkan program ini terkait dengan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menghadapi situasi pandemi virus Corona (COVID-19). Untuk diketahui, kebijakan pemerintah menekan angka penularan virus berimbas pada kondisi ekonomi, khususnya masyarakat yang menggantungkan hidup dengan pendapatan harian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaksanaan program ini merupakan implementasi kebijakan Presiden Jokowi menghadapi dampak pandemi COVID-19, yang diberi nama Program Keselamatan oleh Polri. Tujuan dari dilaksanakanya program ini, untuk menyalurkan bantuan kepada awak transportasi, yang diawali pelatihan keselamatan berkendara dan pesan keselamatan dari COVID-19," ujar Istiono.
Program keselamatan resmi diluncurkan hari ini dan berlaku di 34 Direktorat Lalu Lintas di tingkat polda. Istiono menyampaikan, pendanaan program ini berasal dari anggaran Polri 2020 yang direalokasikan, yaitu sebesar Rp 360 miliar. "Para awak transportasi merupakan mitra Polantas yang terdampak penghasilannya karena COVID-19, oleh karena itu program ini diharapkan membantu mereka karena setiap peserta akan mengikuti pelatihan tentang keselamatan berkendara dan pencegahan COVID-19 dan setelah itu mendapat bantuan Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan," ucap dia.
Kepada detikcom, Istiono mengatakan peserta program sudah didaftarkan olah masing-masing direktur lalu lintas di 34 polda. Mereka akan mengikuti pelatihan secara online di pangkalan atau pool masing-masing. Untuk yang tak memiliki pangkalan, maka dirlantas setempat menyediakan tempat pelatihan.
"Sudah didaftar oleh dirlantas masing-masing jajaran. Pelatihan secara online di pool masing-masing PO atau di tempat yang disiapkan polda masing-masing," terang Istiono.
Ditanyai soal kemungkinan adanya pengemudi transportasi umum yang hendak mengikuti program, namun belum masuk daftar Direktorat Lalu Lintas, Istiono menjawab, "Sesuai yang sudah didaftar oleh polda masing-masing. (Pendaftaran dilakukan) seminggu yang lalu. Data sesuai yang sudah masuk saja dan sudah didaftarkan," tandas Istiono.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini