Beredar kabar seorang dukun di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), terpapar Corona karena mengobati pasien positif Corona. Bagaimana faktanya?
"Gini, kalau cerita dukun itu tidak benar, tidak benar dia itu penderita COVID," kata Kadis Kominfo Kabupaten Pasaman W Hutabarat saat dihubungi, Rabu (15/4/2020).
Hutabarat mengatakan, di Kabupaten Pasaman, saat ini hanya ada 2 orang positif Corona, yakni Y dan R. Keduanya punya riwayat perjalanan dari Malaysia dan kembali ke Pasaman pada 17 Maret 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Y dan R ini kayak menantu dengan mertua. Yang punya gejala sakit pertama yang Y, dalam keadaan sakit-sakit itu dibawalah berobat ke kampung atau dukun, dibawa oleh si R ini," ujar Koordinator Informasi Publik Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Pasaman itu.
Saat pulang dari Malaysia, Y memiliki keluhan dengan tenggorokan dan batuk. Dia lalu dibawa ke dukun tersebut.
"Ke dukun itu sebelum dinyatakan positif. Karena ada gejala nggak enak tenggorokan, batuk, ternyata positif si Y," ucapnya.
Sosok dukun ini diketahui berdasarkan hasil penelusuran kontak Y. Hasil rapid test sang dukun negatif.
"Tentu karena dia positif, si Y tentu kita tracking ke bawah siapa yang pernah berkontak fisik, termasuklah dapatlah semua yang pernah kontak fisik dengan si Y sekitar 38 orang, termasuk (dukun itu). Kita gelar rapid test-nya. Dari 38 itu, 37 negatif, satu positif, yaitu si R," ujarnya.
(idh/jbr)