Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengidentifikasi kapal pesiar misterius yang melintas di perairan Raja Ampat, Papua Barat. Pencarian data kapal pesiar tersebut dilakukan menggunakan satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3.
Lewat situs resminya, Lapan menjelaskan proses identifikasi kapal pesiar misterius tersebut. Dilihat detikcom pada Rabu (15/4/2020), Pusat Teknologi Satelit (Pusteksat) Lapan mencoba mencari data kapal di sekitar Perairan Raja Ampat dari database Automatic Identification System (AIS) satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI dan LAPAN-A3/LAPAN-IPB.
Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan Pusteksat Lapan, kapal pesiar misterius tersebut bernama Azamara Journey. Kapal tersebut muncul dan dilihat warga Raja Ampat pada Senin (13/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lapan melakukan identifikasi dengan merekam data AIS yang diterima dari kapal laut. Lapan melakukan identifikasi dengan metode menentukan periode waktu, menentukan batas wilayah, dan menentukan target kapal spesifik berdasarkan Maritime Mobile Services Identities (MMSI).
"Berdasarkan data AIS satelit LAPAN-A2, kemungkinan kapal tersebut adalah kapal dengan MMSI 256204000, berada di dekat Pulau Batanta pada 13 April 2020 03:58:48 UTC. Data AIS pergerakan kapal Azamara Journey dengan MMSI 256204000, 1-13 April 2020," demikian tulis Lapan.
Berdasarkan data AIS yang diidentifikasi Lapan, kapal tersebut berlayar dari Brisbane Australia. Selain di wilayah Papua dan Papua Barat, kapal pesiar tersebut juga terlihat sempat melintas di daerah perairan Maluku.
"Berikut ini adalah pergerakan kapal Azamara Journey dengan MMSI 256204000, 1-13 April 2020. Dapat dilihat kapal ini berangkat dari Brisbane Australia, melintasi Papua Nugini, dan memasuki wilayah Perairan Raja Ampat," jelas Lapan.
![]() |
Sebelumnya diberitakan, kapal pesiar ini menghebohkan masyarakat karena seluruh kawasan wisata Raja Ampat ditutup di tengah situasi tanggap darurat penyebaran virus Corona. Kenapa disebut kapal pesiar misterius?
Kapal pesiar besar itu melintas di perairan antara Pulau Mansuar dan Batanta pada Senin (13/4) sekitar pukul 11.00 WIT. Kapal pesiar itu dianggap misterius karena nama, asal, dan tujuan kapal tidak terdeteksi oleh alat navigasi daerah setempat.
Pemerintah daerah juga tidak mengetahui asal-usul kapal pesiar tersebut. Warga bertanya-tanya tujuan kapal tersebut serta aktivitasnya karena saat ini seluruh kawasan wisata Raja Ampat ditutup.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Wisnu Handoko mengungkapkan berdasarkan informasi yang didapatkan dari Vessel Traffic Service (VTS), kapal pesiar tersebut diketahui bernama Azamara Journey dan merupakan kapal yang hanya melakukan passing (melintas) menuju ke Pelabuhan Benoa Bali dari perairan Raja Ampat serta tidak berlabuh jangkar.
"Kapal tersebut berangkat dari Australia pada tanggal 4 April 2020 menuju ke Benoa Bali," ungkap Wisnu, dalam keterangan tertulis, Selasa(14/4/2020).
Lebih lanjut, Wisnu mengklarifikasi informasi yang tengah beredar bahwa kapal tersebut tidak mengaktifkan AIS (Automatic Identification System).
Selain itu, Wisnu menambahkan bahwa kapal pesiar Azamara Journey telah mendapat ijin untuk masuk ke perairan Republik Indonesia melalui sistem CAIT (Clearance and Approval for Indonesia Territory) di Kementerian Luar Negeri.
"Otoritas Pemerintah setempat pun telah mengetahui informasi kedatangan kapal tersebut," imbuh Wisnu.
Adapun di Pelabuhan Benoa, kapal tersebut akan lego jangkar di kolam pelabuhan sebelum bersandar di dermaga. Nantinya, tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan KSOP Benoa akan memastikan kesehatan ABK kapal tersebut sesuai protokol kesehatan COVID-19 dan SE no 13 tahun 2020.