Untuk pertama kalinya dunia bersatu hati, bekerja sama untuk satu tujuan yaitu pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). Setelah WHO mengumumkan bahwa COVID-19 merupakan pandemik global, segala daya upaya dikerahkan seperti melarang perjalanan masuk dan keluar negeri, kampanye #dirumahaja, phycical distancing, sampai self-quarantine digalakkan di mana-mana.
Physical distancing memang ampuh untuk memproteksi diri dari COVID-19, #dirumahaja bisa jadi salah satu solusi mencegah penyebaran virus Corona ini. Semua sektor sepakat untuk mengeluarkan satu kebijakan yaitu school dan work from home. Untuk pertama kalinya mengisolasi diri atau diam di rumah dianggap pahlawan. Saat pandemik ini terus bergejolak, semua lapisan masyarakat maupun instansi punya hati untuk terus bergerak bersama, punya kepedulian untuk membantu sesama khususnya bagi tenaga medis dan pekerja harian.
Unika Atma Jaya, kampus pertama yang mengeluarkan kebijakan online learning pada masa pandemik ini juga melakukan hal yang sama. Berbagai daya upaya dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan untuk membantu Indonesia pulih dari COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Your Love Hand Sanitizer dan Masker Untukmu juga digagas oleh karyawan Program Studi Farmasi. Karyawan membagikan hand sanitizer dan masker kepada para pekerja harian seperti driver ojek online, tukang sampah, atau kurir kiriman. Pembuatan masker juga diserahkan kepada para penjahit keliling, yang omzetnya menurun drastis selama pandemik ini.
"Hati kami terketuk saat melihat penjahit keliling yang mengatakan pendapatan mereka menurun drastis, Akhirnya saya dan teman-teman dari Program Studi Farmasi tergerak untuk membantu dengan memesan masker. Setelah masker selesai dijahit, kami cuci, kami bungkus serta kami bagikan ke pekerja lepas harian yang masih bekerja. Kami juga membagikan hand sanitizer kepada mereka. Hal yang kami kerjakan nilainya tidak besar, namun kami lakukan untuk bersama-sama meringankan beban pemerintah," ungkap Kepala Program Studi Farmasi Fonny Cokro, dalam keterangan tertulis, Selasa (14/4/2020).
![]() |
Unika Atma Jaya juga tidak lupa berbagi untuk tenaga medis dan kesehatan sebagai garda depan yang tidak sempat memikirkan tambahan gizi untuk diri mereka sendiri. Karyawan Unika Atma Jaya berinisiatif untuk mengumpulkan dana, membeli, dan mengirimkan makanan serta minuman bergizi untuk tenaga medis di Rumah Sakit Atma Jaya.
Konsultasi online juga digagas oleh para dosen dan praktisi. Para Psikolog membuka konseling online untuk bantuan psikologis seperti stres, cemas, dan bingung. Serta pakar hukum juga membuka konseling online untuk bantuan hukum seperti PHK, kontrak, waris, hukum kesehatan, dan lain sebagainya. Selain itu, para dosen dari Program Studi Farmasi juga menyediakan Pelayanan Informasi Obat (PIO) secara online seperti jenis obat, cara minum, pembuangan, dan symptom.
Tidak hanya itu, dosen Fakultas Teknik Dr. Ir. Lukas, MAI, CISA, IPM dan dosen Fakultas Teknobiologi Dr. Irvan Faizal, M.Eng., juga dilibatkan dalam Tim Gugus Tugas (Task Force) BPPT Penanganan COVID-19. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membentuk Tim Gugus Tugas (Task Force) guna mengatasi COVID-19 yang sedang menjadi pandemik di Indonesia.
Sosial media juga dijadikan sarana oleh Unika Atma Jaya untuk melakukan berbagai kampanye, di antaranya kampanye hidup sehat, peduli lingkungan sekitar, menjaga imunitas tubuh, dan cara memproteksi diri dari COVID-19. Kampanye ini digalakkan dengan hastag #MulaiDariKitaAjaDulu #BerbagiKebaikan #DiRumahAja #JagaJarak
Beberapa kegiatan di atas merupakan sebagian kecil yang dilakukan Unika Atma Jaya untuk membantu pemerintah mengatasi pandemik ini. Sampai saat ini Unika Atma Jaya dan Indonesia masih terus berjuang untuk pulih dari COVID-19. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk setiap anak bangsa meletakkan sejenak kepentingan pribadi, berbela rasa, dan melakukan hal kecil namun bermakna untuk sekitar agar Indonesia dapat pulih dari pandemik COVID-19.
(ads/ads)