Belasan santri dari Jawa Timur (Jatim) tiba di Palembang. Mereka langsung menjalani isolasi dan mengikuti rapid test untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).
Total ada 16 orang santri yang tiba dalam waktu berbeda. Sebelas orang tiba lebih dulu di Palembang pada Minggu (12/4) dan lima orang lainnya tiba pada Senin (13/4).
"Rapid test harus dilakukan. Bukan apa-apa, ini demi kenyamanan bersama. Nggak ada salahnya warga yang masuk ke Sumsel ini ikut rapid test. Ya seperti yang kita lakukan terhadap para santri ini," kata Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Mawardi Yahya, di Jakabaring Sport City, Palembang, Selasa (14/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mawardi mengatakan Pemprov menyiapkan alat rapid test sebanyak-banyaknya bagi warga yang baru tiba di Sumsel. Dia meminta warga memanfaatkan ODP center yang ada di JSC.
"Tanpa batas kita menyiapkan rapid test ini. Sebanyaknya kita siapkan sesuai dengan kebutuhannya. Kita siapkan semua, setiap orang silakan manfaatkan ODP Center ini tanpa terkecuali," katanya.
Dia mengatakan warga yang menjadi ODP bisa saja menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Namun, dia meminta isolasi mandiri dilakukan dengan benar.
"Boleh di rumah secara mandiri, tapi harus melewati pemeriksaan dulu dan kita juga melihat rumahnya memadai atau tidak. Ini harus dilakukan dengan benar," katanya.
Sebelumnya, Ketua IKPM Cabang Sumsel Hendrawan M Ilyas mengatakan ada ratusan santri yang akan pulang ke Sumsel dari beberapa daerah. Santri itu pulang secara bertahap dengan pesawat dan bus dengan didampingi pembimbing.
"Pulang lewat jalur darat dan udara. Untuk santri putri rencananya menggunakan dua bus dengan total 93 santri, dua pembimbing dan tiga wali santri. Sementara menggunakan pesawat sebanyak 57 santri dan empat orang pembimbing," katanya.
Selain itu, ada 288 orang santri putra dan 14 pembimbing yang akan pulang ke Sumsel menggunakan bus. Dia tak menjelaskan dari mana saja para santri itu berasal.
"Mereka akan pulang secara bertahap. Jadi ada yang sudah mulai pulang dari kemarin," kata Ilyas.
Gubernur Sumsel Herman Deru memang tidak melarang warga yang di perantauan untuk pulang akibat pandemi Corona. Namun, mereka yang pulang wajib diisolasi dan menjalani cek kesehatan.