Lima orang pelaku perampokan toko emas di Pasar Kemiri, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat ditangkap polisi. Para pelaku ini dikenal dengan kelompok 'wetonan' yang beraksi dengan memperhatikan penanggalan.
"Salah satu pelaku ini bahwa memang para pelaku ini adalah kelompok yang biasa menamakan dirinya wetonan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam jumpa pers yang disiarkan langsung via Instagram, Senin (13/4/2020).
Yusri mengatakan, kelompok ini melakukan aksinya dengan memperhatikan penanggalan sesuai kepercayaan mereka. Hal ini dipercayai agar para pelaku terhindar dari 'kesialan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mereka ini beraksi setiap tanggal 6," kata Yusri.
Setelah selesai melakukan aksinya, kelompok ini melarikan diri ke daerah Jawa Tengah. Hal ini juga dipercaya komplotan untuk membuang sial usai melakukan aksinya.
Tonton juga video Kesaksian Korban Penembakan Perampok di Toko Emas 'Cantik':
"Mereka harus berangkat ke Jawa Tengah setelah selesai melakukan itu, kepercayaannya untuk buang sial, tidak akan tertangkap," jelasnya.
Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan bahwa para pelaku ini merupakan pemain lama. Polisi berhasil menangkap para pelaku setelah mempelajari modus operandi para pelaku.
"Mereka ini punya ciri khasnya, karena melakukan aksinya setiap tanggal 6," tutur Arsya.
Total ada lima pelaku yang ditangkap. Tiga orang di antaranya tewas ditembak karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
Seperti diberitakan sebelumnya, para pelaku merampok toko emas di Pasar Kemiri, Meruya Utara, Kembangan, Jakbar pada Senin (6/4) lalu. Mereka melakukan aksinya di siang bolong.
Para pelaku menodongkan pistol kepada korban. Di toko emas tersebut, para pelaku menggondol setengah kilogram emas dan 1 kilogram perak senilai total Rp 400 juta.