Fakta-fakta Pertikaian TNI Vs Polri di Papua yang Merenggut 3 Nyawa

Round-Up

Fakta-fakta Pertikaian TNI Vs Polri di Papua yang Merenggut 3 Nyawa

Tim detikcom - detikNews
Senin, 13 Apr 2020 06:07 WIB
Markas Polda Papua
Foto: Ilustrasi Markas Polda Papua (Rolando/detikcom)
Jayapura -

Anggota TNI dan Polri di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya (Mamra), Papua, terlibat pertikaian. Pertikaian itu mengakibatkan 3 polisi tewas.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw membenarkan peristiwa tersebut terjadi.

"Memang betul ada pertikaian yang berawal dari kesalahpahaman hingga menyebabkan tiga anggota Polres Mamberamo Raya meninggal," kata Waterpauw, di Jayapura, Minggu (12/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petinggi TNI dan Polri kemudian turun tangan ke tempat kejadian perkara (TKP). TNI dan Polri sepakat membentuk tim gabungan untuk mengusut tuntas akar permasalahannya.

Berikut fakta-fakta pertikaian anggota TNI dan Polri di Papua yang merenggut 3 nyawa:

ADVERTISEMENT

Simak juga video 3 Karyawan Freeport Ditembak, Salah Satunya WNA Meninggal:

Kronologi Peristiwa

Berikut kronologi singkat peristiwa itu:

Sabtu, 11 April 2020 Pukul 23.00 WIT

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, pertikaian berawal dari kesalahpahaman pada Sabtu (11/4). Seperti dilansir Antara, Waterpau menyebut kesalahpahaman anggota TNI-POlri ini sudah diselesaikan pada Sabtu malam itu juga sekitar pukul 23.00 WIT. Waterpauw menyayangkan peristiwa penembakan yang terjadi.

Minggu, 12 April 2020 Pukul 07.40 WIT

Kesalahpahaman Sabtu malam berlanjut di Minggu pagi. Pertikaian terjadi di Jalan Pemda I Kampung Kasonaweja Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya. Kesalahpahaman itu antara Anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya.

Tiga Polisi Tewas

Pertikaian antara anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya akibat kesalahpahaman. Akibatnya, lima polisi menjadi korban.

"3 orang anggota Polri meninggal dunia, Yaitu Briptu Marcelino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun, dan Bripda Yosias. Dua anggota luka," terang Kamal.

Dalam siaran pers Polda Papua, Minggu (12/4/2020), satu polisi yang tewas adalah Briptu Alexander Ndun. Dia mengembuskan napas terakhir di RS pukul 11.45 WIT.

Jadi, polisi yang meninggal dunia berjumlah tiga orang, yakni Briptu Marcelino Rumaikewi, Bripda Yosias, dan Briptu Alexander. Sementara itu, dua polisi juga mengalami luka, yakni Bripka Alva Titaley dan Brigpol Robert Marien.

Tiga korban meninggal mengalami luka tembak. Dua di antaranya tertembak di bagian leher kiri dan kanan dan satu korban lain terluka tembak di bagian paha. Sedangkan korban luka tertembak di paha dan punggung belakang. Kelimanya saat ini berada di RS Kawera Kasonaweja.

Diduga Dipicu Kesalahpahaman

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw membenarkan kejadian pertikaian anggota TNI dan Polri di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya (Mamra), Papua.

"Memang betul ada pertikaian yang berawal dari kesalahpahaman hingga menyebabkan dua anggota Polres Mamberamo Raya meninggal," kata Waterpauw, di Jayapura, Minggu (12/4/2020).

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel CPL Eko Daryanto membenarkan insiden tersebut. TNI dan Polri sudah membentuk tim gabungan untuk melakukan investigasi pertikaian yang terjadi.

"Sementara bisa benar ada kesalahpahaman antara anggota Polres Memberamo Raya dengan Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad, dan untuk sementara kejadiannya pagi ini, sebetulnya kemarin, terus sudah diselesaikan, terus pagi ini ada kejadian dan hari ini juga kita turunkan tim gabungan untuk investigasi penyelidikan di lapangan seperti apa," kata Eko.

Anggota TNI yang Terlibat Ditindak Tegas

Komandan Resor Militer 172/PWY, Kolonel Inf J Binsar Parluhutan Sianipar bersama petinggi dari TNI-Polri akan menuju Mamberamo Raya, Papua. Keberangkatan itu untuk melihat secara langsung kondisi TKP setelah insiden pertikaian yang sebabkan tiga polisi tewas.

"Hari ini saya bersama, Danpomdam, Dirintelkam, dan Kabidpropam Polda beserta tim akan cek langsung ke lapangan, apa sebenarnya kejadian yang terjadi, sehingga menyebabkan pertikaian tersebut," ujar Kolonel Binsar, Minggu (12/4/2020).

Penyelidikan dilakukan bersama tim gabungan TNI-Polri. Jika terbukti bersalah, anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad akan ditindak tegas sesuai hukum.

"Tentunya akan menindak tegas sesuai hukum, jika personel terbukti bersalah," ujarnya.

Binsar sudah memerintahkan semua anggota TNI di Mamberamo Raya untuk standby di pos masing-masing. "Saya perintahkan untuk seluruh anggota tetap di Pos standby tidak boleh kemana-mana," ujarnya.

Hal serupa juga dilakukan Pihak Polda Papua, Kabid Humas Polda Papua Kombes Achmad Mustofa Kamal mengatakan telah memerintahkan semua anggota Polri di Mamberamo Raya agar tetap di Markas.

"Perintah Kapolda, semua tenang dan tetap di pos masing-masing, tunggu hingga tim dari Jayapura datang," jelas Kamal.

Anggota TNI dan Polri Dilarang Keluar Markas

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyayangkan insiden ini. Dia sudah memerintahkan anggota Polres tidak ke luar Markas Komando (Mako).

"Sangat kami sesalkan dan sayangkan kejadian tadi pagi ini. Saya dengan Pangdam akan terbang besok pagi ke TKP. Upaya langkah kami bersama adalah mengkonsolidasi seluruh anggota ke Mako Polres dan pos dengan catatan tidak ada yang keluar Mako. Dan, saat ini fokus untuk evakuasi anggota yang terluka dan MD (Meninggal Dunia) ke RS Bhayangkara. Kami masih sinergi dengan pemilik pesawat guna segera bisa berangkat ke Mamberamo Raya," ujar Waterpauw, saat dihubungi.

Selaras dengan itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel CPL Eko Daryanto juga menuturkan sudah ada arahan ke anggota Satgas 755/Yalet untuk tetap standby di Pos. Tim Gabungan TNI-Polri sudah bergerak menginvestigasi kasus pertikaian ini.

"Danramil dan Danpos Satgas memberikan arahan ke anggota Satgas 755/Yalet untuk standby di Pos. Pabung, Kabag Sumda, Kasat Intelkam dan Kapolsek Mamberamo Tengah memberikan arahan agar Anggota Polres Mamberamo Raya standby di Polsek Mamberamo Tengah," paparnya.

TNI-Polri Bentuk Tim Gabungan

Insiden pertikaian antara anggota TNI dan polisi mengakibatkan 3 personel Polres Mamberamo Raya, Papua, meninggal dunia. TNI-Polri sudah membentuk tim gabungan untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Baik Pangdam XVIl/Cenderawasih maupun Kapolda Papua sedang menurunkan Tim Gabungan untuk melakukan penyelidikan di TKP dalam rangka mendapatkan keterangan, fakta-fakta kronologis yang sebenarnya," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal di Jayapura, Minggu (12/4/2020).

Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kronologi dan fakta kesalahpahaman yang mengakibatkan tiga anggota Polres Mamberamo Raya tewas tertembak dan dua luka-luka.

Kamal juga mengatakan situasi saat ini sudah kondusif. Tiga jenazah anggota Polri akan diterbangkan ke Jayapura untuk divisum di RS Bhayangkara Jayapura.

Anggota TNI Diamankan

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel CPL Eko Daryanto, mengatakan personel TNI yang terlibat pertikaian dengan anggota Polri di Papua sudah diperiksa. Anggota TNI diamankan untuk dimintai keterangan.

"Sedang diamankan untuk diperiksa/diminta keterangan oleh tim gabungan," kata Eko, saat dihubungi, Minggu (12/4/2020).

Suasana di lokasi sudah kondusif. Jenazah akan diterbangkan ke Jayapura untuk dilakukan visum di RS Bhayangkara Jayapura.

Halaman 2 dari 8
(aan/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads