Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sempat terjadi gempa saat erupsi Gunung Anak Krakatau. Gempa tersebut memiliki magnitudo (M) 2,4.
"Kami sampaikan juga bahwa tadi malam telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo yang tidak signifikan, yaitu magnitudo 2,4," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono kepada wartawan, Sabtu (11/4/2019).
Rahmat menyebut gempa itu terjadi pada Jumat (10/4) pukul 22.59 WIB. Pusat gempa berada di koordinat 6,6 Lintang Selatan dan 105,14 Bujur Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berjarak kurang-lebih 70 km arah barat daya dari Gunung Anak Krakatau dengan kedalaman 13 km, dan kami yakini tidak ada laporan dari masyarakat terkait adanya guncangan gempa ini," ujarnya.
Dentuman Bukan dari Anak Krakatau, Apakah Fenomena Skyquake?:
Seperti diketahui, letusan Gunung Anak Krakatau terjadi pada Jumat (10/4/2020) malam. Letusan pertama terjadi pada pukul 21.58 WIB.
"Terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada hari Jumat, 10 April 2020, pukul 21.58 WIB dengan tinggi kolom abu teramati Β± 200 m di atas puncak (Β± 357 m di atas permukaan laut)," tulis situs Magma Kementerian ESDM.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 40 mm dan durasi 72 detik.
Letusan kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB. Tinggi kolom abu teramati kurang lebih dari 500 m di atas puncak.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 40 mm dengan durasi 2.248 detik," tulisnya.