Dentuman yang terdengar di kawasan Jakarta hingga Bogor dini hari tadi masih misterius. BMKG dan PVMBG belum memastikan dari mana sumber suaranya. Dentuman juga pernah terjadi di kawasan gunung berapi di negara lain. Ini analisis pakar gunung berapi.
Vulkanolog Institut Teknologi Bandung (ITB) Mirzam Abdurrachman menjelaskan dentuman bisa terjadi karena aktivitas di dapur magma gunung berapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber suara dentuman bisa dari aktivitas kegunungapian berasal dari dapur magma. Saat magma berpindah tempat dari dapur magma yang dalam ke dapur magma yang dangkal, dapur magma yang dalam akan kosong. Kondisi ini bakal diikuti dengan ambruknya dapur magma, dentuman terjadi.
"Pengosongan dapur magma yang lebih dalam akibat pindahnya magma secara tiba-tiba ke dapur magma yang lebih dangkal meninggalkan kekosongan. Ambruknya dapur magma dalam kemudian menghasilkan dentuman dan getaran di daerah sekitarnya," kata Mirzam kepada detikcom, Sabtu (11/4/2020).
Koordinator Gunung Api Pusat Penelitian Mitigasi Bencana (PPMB) ITB ini menguraikan dentuman pernah terjadi di tiga lokasi berbeda di dunia. Tahun 2000 sebelum kolaps kaldera Gunung Miyakejima, Jepang, tahun 2007; dentuman saat kaldera kolaps di Piton de la Fournaise yang terletak di La Reunion Island, Samudra Hindia dekat Madagaskar; dan tahun 2018 di Kepulauan Mayotte, barat Samudra Hindia.
"Namun tentu saja apa yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya perlu dikaji dan dibuktikan lebih jauh apakah fenomena yang sama terjadi," kata Mirzam.
Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4) malam, sebelum dentuman terdengar di Jakarta-Bogor. Namun masyarakat Cilegon, Banten, yang notabene lebih dekat ke Gunung Anak Krakatau, malah tidak mendengar dentuman.
"Kemungkinan asal sumber bunyi di daerah Jakarta dan sekitarnya masih perlu dikaji lebih detail," kata Mirzam.
Penjelasan Badan Geologi soal Erupsi Anak Krakatau dan Dentuman:
(dnu/van)