Irma Lestari (36), warga Desa Sidorejo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, memutuskan menjalani karantina di Rumah Sakit (RS) Pratama Wonomulyo. Kendati tidak terindikasi tertular virus Corona, karantina di RS itu dilakukan untuk menghindari keresahan warga.
Pantauan di lokasi, Jumat (10/4/2020), sebelum memasuki ruangan rumah sakit, Irma Lestari terlebih dahulu menjalani pemeriksaan suhu tubuh. Semua barang miliknya disemprot menggunakan cairan disinfektan.
Sang ibu, Vince, yang sejak awal menanti kedatangan sang buah hati, juga tidak diperkenankan untuk menyentuh, apalagi memberikan pelukan sekadar untuk melepas rasa rindu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah diperiksa, Irma langsung dibawa untuk menjalani proses karantina selama 14 hari. Sementara ibunya diminta pulang dan membawa bawaan anaknya.
Sang ibu mengatakan sudah sembilan tahun anak sulungnya itu bekerja sebagai chef di kapal pesiar. Namun, selalu pulang setiap 10 bulan
"Tetapi dia selalu pulang, biasanya dalam waktu delapan sampai sepuluh bulan sekali " kata Vince kepada wartawan di RS Pratama Wonomulyo.
Vince awalnya telah menyiapkan ruang karantina mandiri di rumah. Namun ada saran agar di rumah sakit.
"Namun karena ada saran, akhirnya diputuskan untuk melakukan proses karantina di rumah sakit," tuturnya.
Sementara itu, Camat Wonomulyo Umbar mengaku sempat meminta Irma Lestari menjalani proses karantina mandiri di Makassar, Sulawesi Selatan. Namun petugas di Makassar menolak.
"Tetapi petugas di Makassar menolak, dia tetap disuruh pulang, jadi kita konsultasikan dengan bupati dan meminta kebijakan, agar proses karantina bisa dilakukan di rumah sakit, adapun biaya hidupnya sehari-hari, akan ditanggung oleh pemerintah," ujarnya.
Pemerintah berharap masyarakat tidak resah dan cemas terkait keberadaan warga yang baru pulang dari luar negeri. Sebab, telah menjalani proses karantina dengan pengawasan ketat petugas medis.