Mahasiswi Unismuh Makassar Meninggal Saat Cari Internet untuk Kuliah Online

Mahasiswi Unismuh Makassar Meninggal Saat Cari Internet untuk Kuliah Online

Hermawan Mappi - detikNews
Rabu, 08 Apr 2020 19:12 WIB
Ilustrasi jenazah
Foto ilustrasi meninggal dunia. (Thinkstock)
Makassar -

Seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar meninggal dunia saat dalam perjalanan ke lokasi yang memiliki jaringan internet. Korban saat itu disebut hendak mengerjakan tugas-tugas online semasa social distancing, tapi ia terjatuh dari motor dan meninggal di tempat.

Korban yang merupakan mahasiswi semester kedua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) tersebut awalnya pulang ke kampung halaman di Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pihak Unismuh Makassar turut membenarkan informasi adanya salah satu mahasiswinya yang meninggal saat dalam perjalanan mencari jaringan internet.

"Oh iya benar, benar itu. Mahasiswi atas nama Munawarah," ujar Ketua Jurusan PGSD Unismuh Makassar Aliem Bahri saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (8/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aliem menjelaskan hingga saat ini dia belum mengetahui secara rinci di mana tepatnya kampung halaman korban yang disebut tidak memiliki jaringan internet tersebut. Dia juga mengaku mendapat informasi dari teman korban yang melayat ke rumah duka pada Kamis (2/4) pekan lalu.

"Saya hanya berkomunikasi melalui teman-teman sekelasnya. Dan mereka yang sempat komunikasi dengan pihak keluarga korban," ujar Aliem Bahri.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, imbas Corona, pihak kampus pada dasarnya hanya meminta para mahasiswi berdiam diri di kamar kos atau di rumah kontrakannya di Makassar. Namun tak dapat dipungkiri tak sedikit mahasiswa yang memilih pulang kampung, termasuk korban.

"Kami dari pihak kampus, anjurannya kan mahasiswa ndag perlu pulang kampung. Jadi mahasiswa cukup stay di Makassar saja supaya tetap mengikuti proses perkuliahan sebagaimana mestinya," ujar Aliem.

"Hanya saja mungkin karena ajalnya, yang bersangkutan ini pulang. Ada juga pulang tetapi kan jaringan di kampungnya mungkin tersedia dengan baik. Tapi ternyata kampung (korban) ini di pegunungan, yang rupanya tidak punya jaringan di situ," katanya.

Saat ditanya soal korban meninggal saat dalam perjalanan mencari jaringan internet karena hendak mengerjakan tugas kuliah, Aliem menilai informasi tersebut terkesan didramatisasi. Dia menyebut korban mencari jaringan internet untuk mengecek tugas kuliah.

"Jadi mahasiswa ini kan sekali lagi ternyata di kampungnya tidak ada jaringan internet. Jadi suatu hari, hari Kamis kalau tidak salah itu, minggu lalu ya, anak ini bermaksud mungkin untuk mencari tahu informasi perkuliahannya, dan itu hanya mereka bisa cek melalui jaringan internet," ujar Aliem.

"Lalu anak ini keluar dari kampungnya mencari jaringan, tapi nahas di perjalanan rupanya ajal menjemputnya. Kecelakaan, katanya roknya itu masuk di terali motor," katanya.

Aliem sendiri mengaku masih ingin mengecek secara pasti kronologi dari keluarga korban. Namun hingga kini dia belum dapat berkomunikasi langsung dengan keluarga korban lantaran terhambat jaringan.

"Informasi langsung dari keluarganya sampai sekarang belum ada. Tapi ini rupanya ada juga teman-temannya yang telah berkunjung ke sana, itu yang memberikan informasi kepada kami," katanya.

"Kalau mengerjakan tugas sebenarnya bukan begitu, jadi mahasiswa ini mencari jaringan internet untuk memastikan tugas-tugas dari dosennya," pungkas Aliem.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads