Ngomong Kelaparan Papua Baru Gejala Awal, Ical Panen Kecaman
Senin, 12 Des 2005 18:11 WIB
Jakarta - Jadi pejabat memang harus pintar-pintar ngomong. Salah-salah malah menuai kecaman seperti Menko Kesra Aburizal Bakrie. Pernyataannya soal kelaparan di Yahukimo yang dianggap masih gejala awal sangat disesalkan berbagai pihak."Ical (panggilan akrab Aburizal) itu salah terus kalau ngomong. Tidak ada gejala awal. Itu karena di Papua sudah terbiasa kelaparan," kata Wakil Ketua DPD La Ode Ida di Gedung MPR/DPR, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (12/12/2005).Meski kelaparan kerap kali menimpa masyarakat Papua, pemerintah tidak pernah menghiraukannya. Karena itu, La Ode menilai pernyataan Ical sangat tidak etis mengingat mantan Menko Perekonomian itu tidak pernah hidup susah."Ical itu dari lahir sudah ada di ruang AC, tidak seperti kami yang ada di kampung-kampung," kata La Ode.Ical, imbuh La Ode, sebaiknya mendeteksi terlebih dahulu kondisi di lapangan, tidak hanya sekadar datang ke Papua 1-2 hari saja. Sebab kasus di Papua merupakan salah satu kejahatan yang dilakukan negara secara sistematis di tingkat lokal. Sehingga ada atau tidak adanya pemerintah, tidak begitu berarti bagi rakyat yang ada di sana. "Pemerintah memang sedang membunuh rakyat pelan-pelan," katanya.Asal Bapak SenangHal ini dimungkinkan karena laporan pejabat daerah lebih bersifat ABS alias asal bapak senang. Pemerintah pusat tidak pernah mencoba mendeteksi lebih jauh kondisi yang ada di lapangan. Parahnya lagi, pemerintah pusat lebih senang beretorika di tingkat nasional. "Harusnya, anggaran kampanye pilkada bisa digunakan untuk memberantas kemiskinan daripada beriklan di televisi setiap hari," kecam La Ode.Kekesalan serupa disampaikan Ketua MPR Hidayat Nurwahid. Hidayat mengaku sangat menyesalkan Ical yang mengeluarkan pernyataan tidak produktif. Menurutnya, lebih bijak kalau menteri melihat masalahnya terlebih dahulu. "Seharusnya ia mengakui adanya kasus kelaparan dan prihatin. Yang penting menunjukkan kerja yang serius meski mungkin saja meninggalnya itu banyak berbagai cara. Tetapi kan tidak untuk menambah pelik masalah ini, bukan untuk menambah wacana," tuturnya.Apalagi kondisi di Papua bisa terulang di tempat lain dan ini yang harus diperhatikan pemerintah. Seharusnya kasus kelaparan itu bisa dideteksi sejak awal, karena sebelumnya terjadi proses, dan pejabat-pejabat tidak perlu saling menyalahkan.
(umi/)