PT PELNI (Persero) angkat bicara mengenai adanya informasi pelarangan sandar pada salah satu kapal di Pelabuhan Maumere, Nusa Tenggara Timur karena 3 kru kapal positif virus Corona berdasarkan rapid test. Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI Yahya Kuncoro menyampaikan PELNI mematuhi seluruh proses dan protokol kesehatan yang berlaku di Maumere, sehingga kapal KM Lambelu berhasil sandar malam tadi dengan aman.
"Sebelumnya, saat kapal berlabuh, sesuai dengan arahan dan protokol pemerintah daerah setempat dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19, telah dilakukan pemeriksaan kesehatan (rapid test) terhadap 22 orang yang dipilih secara acak oleh petugas medis dari RSUD dr. T.C. Hillers Maumere. Pemeriksaan dilakukan di atas kapal," kata Yahya, dalam keterangannya, Rabu (8/4/2020).
Hal tersebut dilakukan sebagai syarat dari pemerintah daerah agar kapal dapat masuk dan sandar di pelabuhan. Sebagai informasi, KM Lambelu telah sandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere pada Selasa (7/4) pukul 21.37 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KM Lambelu kembali diberangkatkan menuju Makassar pada tengah malam. Kapal kemudian akan melakukan portstay selama 14 hari di Makassar.
"Dengan ini kami menginformasikan kepada masyarakat, demi kenyamanan dan keamanan bersama untuk sementara waktu kami menghentikan operasional KM Lambelu," ucap Yahya.
Sementara itu, terkait adanya enam orang penumpang yang terjun dari atas kapal akibat dilarangnya kapal bersandar, Yahya menerangkan seluruhnya berhasil diselamatkan. Para penumpang itu saat ini dalam kondisi yang baik.
KM Lambelu merupakan salah satu kapal PELNI dengan tipe 2000 dan memiliki rute Makassar - ParePare - Balikpapan - Tarakan - Nunukan - Pantoloan - Balikpapan - ParePare - Makassar - Bau-bau - Maumere - Bau-bau - Makassar - ParePare - Balikpapan - Pantoloan - Tarakan - Nunukan - Balikpapan - ParePare - Makassar.
Video Penumpang KM Lambelu Terjun ke Laut, Panik Ada Suspect Corona:
PELNI juga telah melakukan upaya pencegahan COVID-19. Di antaranya pengukuran suhu tubuh, penyemprotan disinfektan, penyediaan hand sanitizer dan sabun cuci tangan, serta pembagian masker untuk penumpang. Selain itu, menerapkan physical distancing bagi para penumpang dengan mengatur jarak antar penumpang sejauh satu meter baik itu pada nomor bed maupun saat mengantri makan.
Sebelumnya, 3 orang ABK KM Lambelu diduga positif Corona setelah menjalani rapid test oleh tim medis. Ada 22 ABK yang menjalani rapid test Corona.
"Berdasarkan pemeriksaan diagnostik, ada tiga orang awak kapal Lambelu yang diketahui positif COVID-19, dua orang awak kapal, dan satu penjaga kantin," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu dalam keterangan pers seperti dilansir Antara, Rabu (8/4).
KM Lambelu pun sempat dilarang menyandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Kabupaten Sikka, NTT. Di atas kapal tersebut ada ratusan penumpang.
Dalam video yang beredar di media sosial dan WhatsApp, terlihat para penumpang kecewa dan marah karena kapal ditolak bersandar. Tampak ada beberapa orang menceburkan diri ke laut. Diduga hal itu dilakukan setelah mendengar kabar ada ABK yang diduga positif Corona.