Seorang transgender bernama Mira dibakar hidup-hidup oleh sekelompok orang di Cilincing, Jakarta Utara. Sandya Institute mengecam kekerasan terhadap Mira dan menuntut keadilan bagi Mira.
"Kami seluruh organisasi Sandya Institute mengecam kejadian ini dan menuntut keadilan sepenuhnya bagi Mira. Waria dan transpuan sering menjadi korban kekerasan, baik oleh masyarakat sekitar ataupun aparat," demikian keterangan pers Sandya Institute seperti diterima detikcom, Selasa (7/4/2020).
Untuk diketahui, Mira dibakar hidup-hidup di Cilincing, Jakarta Utara, pada Sabtu, 4 April 2020. Mira sempat dibawa ke RS Koja tapi dinyatakan meninggal keesokan harinya.
"Mira meninggal di ruang ICU RS Koja setelah dibakar oleh 5 preman setempat," imbuhnya.
Kekerasan terhadap Mira ini terjadi di tengah-tengah wabah COVID-19, sehingga menambah tekanan terhadap kaum waria. Sandya Institute sendiri menyoroti sejumlah kasus kekerasan terhadap kaum LGBT selama 2006-2018.