Area komersial di Lippo Plaza Mampang di Warung Buncit, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, akan dibuat menjadi rumah sakit darurat pasien virus Corona (COVID-19). Namun, pembangunan RS Darurat COVID-19 ini diprotes warga.
Protes ini disuarakan oleh warga yang menghuni apartemen 9 Nine Residence. Mereka menolak karena takut terpapar virus Corona.
"Sebagai umat beragama kami memiliki hati nurani juga simpati, empati dan kepedulian kepada ODP, PDP dan suspect COVID-19. Namun ketika COVID-19 itu mendatangi kami maka dengan sekuat tenaga kami berusaha menolaknya, mengingat dampaknya yang berujung kematian yang mengerikan," kata Ketua A Fimualif saat dihubungi, Senin (6/5/2020).
Alif menjelaskan, bahwa warga meminta pihak manajemen Lippo Grup bermusyawarah dahulu dengan para warga penghuni apartemen 9 Nine Residence. Pasalnya, para penghuni akan berbagi fasilitas dengan RS Darurat COVID-19 ini. Untuk diketahui bahwa RS di Warung Buncit dan aparteman Kemang berdekatan
"Seharusnya pihak Building Management Lippo Grup 9 Nine Residence Apartement Kemang mengajak bermusyawarah untuk meminta persetujuan kepada semua pemilik dan tenant 9 Nine Residence Apartement Kemang ketika akan membangun RS Siloam Darurat COVID-19," ungkapnya.
"Komunikasi sifatnya pemberitahuan. Memang kita sudah ada pertemuan, tapi satu arah kepada penjelasan teknis. Mereka banyak menghindarnya," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Alif juga mengatakan bahwa mereka takut jika harus berbagi fasilitas dengan RS Darurat COVID-19 ini. Apalagi pintu masuk RS dan apartemen berdampingan.
"Kira-kira kalau orang waras mau nggak sharing fasilitas? Pintu masuknya berdampingan RS dengan apartemen. Gimana bilang terpisah?" tuturnya.
Tonton video Erick Thohir Pede RS BUMN Bisa Tampung 10.000 Pasien Corona:
Direktur Public Relations & External Relations Lippo, Danang Kemayan Jati, menuturkan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan perwakilan penghuni 9 Nine Residence. Menurutnya, RS Siloam Darurat COVID-19 ini tidak dibangun dengan tiba-tiba.
"Ada beberapa yang concern dan bertanya soal bagaimana dampak terhadap penghuni. Kita sudah bertemu dengan perwakilan penghuni, sudah kita jelaskan. Jadi RS Siloam Mampang tidak dibangun dengan tiba-tiba," kata Danang saat dihubungi Senin (6/5/2020).
Danang menyebut bahwa RS Darurat COVID-19 ini memang tampak menyatu dengan apartemen 9 Nine Residence. Namun, kata dia, sebetulnya RS dan apartemen ini terpisah.
"Dengan mendirikan rumah sakit yang berdekatan dengan apartemen 9 Nine Residence bukan berarti mengabaikan kekhawatiran dan kenyamanan penghuni. Perlu diperhatikan bahwa letak dari Lippo Plaza Mampang dengan unit apartemen itu kelihatannya menyatu, tetapi sebenarnya terpisah dalam infrastrukturnya," sebut Danang.
Dia mencontohkannya lewat beberapa fasilitas. Dari mulai pintu masuk hingga tempat parkir.
"Apakah itu akses masuk dan keluar, supplay air, listrik, lot parkir, suplay AC-nya dan lain lain semuanya terpisah tak bersinggungan. Manajemennya maupun pengelolaannya sendiri-sendiri," jelas Danang.
Selain itu, dia mengatakan bahwa sudah berkoordinasi dengan dinas terkait. Warga penghuni 9 Nine Residence juga telah diberi penjelasan soal dampak penularan COVID-19 apabila dibangun RS di lokasi itu.
"Kami bersama dengan kepala dinas kesehatan telah bertemu untuk mesosialisasikan kepada perwakilan penghuni apartemen, bahwa keberadaan rumah sakit disamping apartemen tidak punya dampak negative terhadap kesehatan, kita telah berpengalaman membangun 39 rumah sakit di Indonesia. Bahwa udara di dalam rumah sakit itu jauh lebih steril dibandingkan dengan rumah kita sendiri atau udara di luar," tuturnya.
Sebelumnya, diketahui bahwa RS Darurat COVID-19 ini dioperasikan oleh Siloam Hospitals yang merupakan bagian dari Lippo Grup. Siloam Hospitals mengubah sebagian pusat perbelanjaan Lippo Plaza Mampang menjadi RS darurat untuk pasien Corona.
RS darurat COVID-19 ini nantinya memiliki kapasitas 415 tempat tidur. Untuk tahap awal pihak Lippo baru menyediakan 180 tempat tidur.