Walkot Prabumulih Sebut Libur Tak Cegah Corona, Pemerintah: Tak Usah Didengar

Walkot Prabumulih Sebut Libur Tak Cegah Corona, Pemerintah: Tak Usah Didengar

Matius Alfons - detikNews
Minggu, 05 Apr 2020 06:06 WIB
Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto
Achmad Yurianto (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah Pusat menanggapi pernyataan Wali Kota Prabumulih, Ridho Yahya yang menyebut tak akan meliburkan sekolah dan PNS di tengah wabah virus Corona. Pernyataan tersebut dinilai tidak sesuai arahan pemerintah pusat.

"Nggak, saya nggak comment itu, nggak jelas itu omongannya," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat dihubungi detikcom, Sabtu (4/4/2020).

Yuri juga meminta masyarakat tidak mendengarkan omongan Wali Kota Prabumulih tersebut. Dia juga enggan membicarakan lebih jauh terkait pernyataan Ridho Yahya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudahlah tidak usah didengarkan itu, ngapain kita bicara satu orang di antara sekian banyak kota dan kabupaten," ucap Yuri.

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Donny Gahral Adian menyebut pernyataan Ridho Yahya tidak sesuai arahan yang ada selama ini. Menurutnya semua daerah seharunya mengacu kepada kebijakan pemeritah pusat.

ADVERTISEMENT

"Ya harus sesuai arahan pemerintah pusat, semua harus mengacu kepada kebijakan negara, tidak sendiri-sendiri," ujarnya.

Seperti diketahui media sosial dihebohkan oleh video viral Wali Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Ridho Yahya yang mengatakan tak akan meliburkan sekolah dan PNS di masa wabah COVID-19.

Dalam video viral berdurasi 2,33 menit itu terlihat Ridho diwawancarai oleh wartawan. Saat disinggung rencana meliburkan anak sekolah dan PNS, Ridho memberi jawaban cukup mencengangkan.

"Aku tanya sekarang, dengan libur, apakah libur sekolah penyakit tidak ada? Penyakit Corona tak ada? Coba apa ada penelitian, libur anak sekolah penyakit ini berkurang, Corona berkurang," kata Ridho.

Menurut Ridho, manusia tidak perlu takut terhadap penyakit, melainkan harus menghadapinya. Sebab, penyakit atau wabah COVID-19, walaupun dihindari, akan tetap terjadi.

"Penyakit bukan untuk ditakuti, penyakit itu untuk dihadapi. Karena itu akan terjadi, ya hadapi. Kenapa kita takut menghadapinya?" kata Ridho.

Halaman 2 dari 2
(maa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads