Misteri mayat perempuan dalam karung yang ditemukan hanyut di Sungai Bela-belawa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), terungkap. Rusna (56) dihabisi suami sirinya, Wa Laodding (55), karena dituding selingkuh.
Peristiwa ini berawal saat warga Desa Polewali, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang sedang asyik memancing, dihebohkan oleh penemuan mayat dalam dalam karung di tepi Sungai Bela-belawa.
"Berawal pada saat saksi memancing di sungai di Desa Malongi-longi, Kecamatan Mattiro Bulu, bersama teman-temannya. Kemudian saksi melihat ada karung yang hanyut. Setelah diperhatikan, terlihat seperti bentuk kaki. Setelah diperhatikan dengan saksama, ternyata mayat yang ada di dalam karung tersebut," terang Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Dharma Negara pada Rabu, 1 April 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa ciri-ciri identik yang berupa tato gambar hati di telapak tangan kiri antara pangkal ibu jari, gambar hati, serta tato dengan tulisan nama Ram-rul.
Kondisi mayat sangat mengenaskan dengan wajah yang sudah rusak dan ditemukan luka pada bagian punggung.
Tim Crime Fighters Satreskrim Polres Pinrang turun tangan dan akhirnya menangkap Wa Laodding saat beristirahat di sebuah rumah sawah setelah menggembalakan itik peliharaannya.
Berikut fakta-fakta mayat dalam karung yang dibunuh suami siri karena asmara:
Suami Siri Rusna Ditangkap
Wa Laodding ditangkap polisi saat beristirahat di sebuah rumah sawah setelah menggembalakan itik peliharaannya.
"Penangkapan pelaku berdasarkan keterangan dari keluarga korban bahwa korban memiliki suami siri yang dinikahi dua tahun lalu. Dari situlah kami melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku," terang Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Dharma Negara, Jumat, 3 April 2020.
Motif Asmara
Di hadapan penyidik, pelaku mengaku pembunuhan sadis yang dilakukannya karena dilandasi motif asmara. Pelaku menuduh korban selingkuh.
"Pelaku menuduh korban selingkuh dengan laki-laki lain, sehingga pelaku merasa kesal dan marah dan melakukan pembunuhan dengan memasukkan korban ke dalam karung, lalu memukuli dengan balok dan menghanyutkan di sungai," jelasnya.
Dharma membeberkan, seminggu sebelumnya, korban dan pelaku sepakat untuk bertemu. Kemudian terjadi cekcok antara pelaku dan korban.
"Setelah pertemuan terjadi antara pelaku dan korban, terjadilah perselisihan sehingga pelaku langsung mengambil sebatang kayu balok dan memukul korban ke arah kepala sehingga korban pingsan," ungkapnya.
Setelah korban pingsan, pelaku memeluk badan korban dan mendorong badan korban turun dari jembatan. Kemudian pelaku menutupi kepala hingga badan korban menggunakan karung.
Dharma menambahkan, setelah pelaku yakin bahwa korban telah meninggal, pelaku berenang ke tepi sungai dan korban sengaja dihanyutkan oleh pelaku.
Kondisi Mayat Mengenaskan
Mayat dalam karung awalnya sulit dikenali karena wajahnya telah rusak.
"Wajahnya sudah hancur dan sulit diidentifikasi. Tidak ada identitas yang kami temukan di tubuh korban," kata Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Dharma Negara kepada wartawan, Rabu (1/4/2020).
Dari hasil pemeriksaan dan identifikasi tim forensik di kamar jenazah RSUD Pinrang, kata Dharma, mayat perempuan itu dibungkus dengan dua buah karung dan mengenakan pakaian berupa celana jins hitam dan baju warna krem.
"Tinggi badan 165 cm, warna kulit putih, rambut hitam lurus panjang sampai ke tengah belakang punggung," ungkapnya.
Selain itu, kata Dharma, terdapat beberapa ciri-ciri identik berupa tato gambar hati di telapak tangan kiri antara pangkal ibu jari, gambar hati, serta tato dengan tulisan nama Ram-rul.
Identitas Terungkap dari Tato dan Cincin
Identitas korban terungkap setelah pihak keluarga mengenali dua ciri identik yang ada di tubuh korban.
"Pertama terkait tato di ibu jari tangan kiri bertulisan 'Ram-rul' serta sebuah cincin yang yang dikenali oleh anaknya," kata Kanit Resum Satreskrim Polres Pinrang Iptu Sukri, Kamis (2/4/2020).
Sukri pun menyimpulkan Rusna tewas dibunuh. Sukri juga mengungkapkan sejauh ini pihaknya sudah meminta keterangan kepada sejumlah saksi.