Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melaporkan perkembangan kasus Corona di Jakarta kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Anies menyebut hingga saat ini total kasus positif di Ibu Kota sebanyak 885 kasus.
"Pak Wapres yang saya hormati terimakasih atas kesempatan memberikan laporan langsung kepada bapak pada siang hari ini," kata Anies kepada Ma'ruf melalui video teleconference, Kamis (2/4/2020).
Anies mengatakan pihaknya telah memonitor perkembangan COVID-19 di DKI sejak Januari lalu. Anies mengatakan saat itu dirinya mulai berkomunikasi dengan sejumlah rumah sakit untuk antisipasi virus Corona apabila masuk ke Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami memang di Jakarta memonitor persoalan COVID-19 ini sejak awal Januari ketika sudah mulai muncul masalah di Tiongkok waktu itu kami di Jakarta langsung membuat langkah berbicara dengan pengelola rumah sakit di Jakarta," jelas Anies.
"Wktu itu mensosialisasikan tentang gejala dan menyiapkan agar semua fasilitas kesehatan di Jakarta tahu apa yang harus dikerjakan bila menemukan pasien. Waktu ini namanya masih pneumonia Wuhan Pak. Belum disebut sebagai COVID," sambungnya.
Aneis kemudian melaporkan perkembangan kasus Corona di Jakarta. Hingga 2 April tercatat sebanyak 885 kasus positif Corona.
"Terkait dengan situasi yang sekarang Pak Wapres izinkan saya melaporkan terlebih dahulu status terbaru per tanggal 2 April ini di Jakarta terdapat 885 kasus positif, kemudian saat ini ada 651 pasien yang masih dalam perawatan, ada 181 orang yang melakukan isolasi secara mandiri, tutur Anies.
Sementara itu sebanyak 53 orang dinyatakan sembuh. Sedangkan 90 kasus dilaporkan meninggal dunia.
"Berita baiknya adalah 53 orang dinyatakan sembuh tapi ada berita kurang baiknya pak 90 orang dinyatakan meninggal," kata dia.
Lebih lanjut, Anies mengatakan tingkat kematian akibat Corona di Jakarta mencapai angka 10 persen. Dua kali lipat dari kasus secara global.
"Jadi kira-kira 885 positif, 90 meninggal artinya case fatality-nya itu 10 persen pak wapres. dan 10 persen itu adalah lebih dari 2 kali lipat dibandingkan angka rata-rata global," ungkapnya.