Prison Break Tahanan Narkoba, Ikat Sarung Lompat Jendela

Round-Up

Prison Break Tahanan Narkoba, Ikat Sarung Lompat Jendela

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 02 Apr 2020 09:02 WIB
Tahanan Polda Sulsel diduga kabur menggunakan sarung yang diikat (dok. Istimewa)
Foto: Tahanan Polda Sulsel diduga kabur menggunakan sarung yang diikat (dok. Istimewa)
Makassar -

Kelalaian personel Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil dimanfaatkan oleh belasan tahanan untuk kabur. Cara belasan tahanan itu kabur juga terbilang cerdik.

Para tahanan ini diduga memanjat dan turun dari dinding ruang tahanan yang berada di lantai 3, kemudian keluar melalui sebuah ventilasi. Para tahanan turun menggunakan sejumlah sarung yang diikat satu sama lain yang difungsikan sebagai tali.

"Pakai sarung, apa yang disampaikan Kabid Humas benar itu, sudah seperti itu (pakai sarung). Ya sarung mereka itu, entah dapat dari mana, ndag jelas," kata Dirresnarkoba Polda Sulsel Kombes Hermawan kepada detikcom, Rabu (1/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada 15 tahanan yang kabur sekitar pada Minggu (29/3) sekitar pukul 04.40 Wita. Semuanya merupakan tahanan kasus narkoba.

Hermawan menyebut penjagaan tahanan bukan tanggung jawab Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel. Menurutnya, penjagaan terhadap tahanan merupakan tanggung jawab Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti).

ADVERTISEMENT

"Tanggung jawabnya Dirtahti. Jadi kalau tersangka yang lari ya penanganannya Dirkrimum (Direktorat Reserse Kriminal Umum). Cuma karena dia tersangka kita, ya kita juga bantu cari," ujar Hermawan.

"Walaupun tahanan saya, bukan domain saya, karena dia lepasnya bukan dalam pengawasan saya," imbuhnya.

Usai mengetahui belasan tahanan narkoba kabur, jajaran Polda Sulsel langsung melakukan pencarian. Alhasil, dari 15 tahanan tersebut, 3 di antaranya berhasil ditangkap.

"Iya betul sudah dapat tiga orang," ujar Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe kepada detikcom, Rabu (1/4).

Tiga tahanan yang telah ditangkap kembali masing-masing bernama Ikhsan Prayitno, Nandito dan Febrianto. Ikhsan diamankan di Jeneponto, Nandito di Parepare, sedangkan Febrianto ditangkap di Makassar.

Imbas kaburnya 15 tahanan tersebut, Polda Sulsel berjanji akan mengevaluasi kinerja jajarannya. Polda Sulsel memastikan akan membenahi sistem penjagaan tahanan.

Halaman 2 dari 2
(zak/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads