Sosiolog: Pencegahan Corona Prioritas, Jika Gagal Akan Ada Tsunami Pasien

Sosiolog: Pencegahan Corona Prioritas, Jika Gagal Akan Ada Tsunami Pasien

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Senin, 30 Mar 2020 12:45 WIB
Imam B. Prasodjo
Foto: Imam Prasodjo (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Sosiolog Imam Prasodjo, mengatakan saat ini masyarakat hanya perlu menggaungkan upaya pencegahan wabah Corona. Jika hal itu gagal dilakukan, Imam mengatakan Indonesia akan dilanda 'tsunami' pasien dan rumah sakit akan penuh.

"Upaya pencegahan di sini menjadi prioritas. Kalau seandainya kita gagal untuk melakukan upaya pencegahan, maka kita akan dilanda oleh tsunami pasien-pasien dan kemudian rumah sakit-rumah sakit akan penuh," kata Imam melalui siaran langsung dari kanal YouTube BNPB, Senin (30/3/2020).

Bahkan, Imam menjelaskan, jika tidak adanya upaya pencegahan, bisa berakibat kepada tenaga medis yang akan kewalahan karena rumah sakit yang tidak bisa menampung pasien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tenaga-tenaga medis akan kewalahan dan fasilitas-fasilitas rumah sakit tidak akan mungkin menampung pasien yang berdatangan," katanya.

Imam mengimbau upaya pencegahan tidak disepelekan oleh masyarakat. Mengingat, katanya, dalam kondisi seperti ini kesadaran menjadi penting untuk diterapkan dalam melakukan kedisiplinan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu upaya pencegahan harus menjadi prioritas, saatnya tidak main-main, saatnya kita penuh kesadaran untuk melakukan disiplin diri disiplin sosial saling mengingatkan antar sesama kita untuk menetapi apa yang selama ini sudah banyak dikemukakan. Tanggung jawab sosial, tanggung jawab pribadi, keluarga, menjadi sangat penting," ujarnya.

Sebelumnya diketahui, angka kasus positif penularan COVID-19 di Indonesia masih terus meningkat. Total per 29 Maret 2020 ada 1.285 kasus positif COVID-19.

Sosiolog: Jika Pencegahan Gagal, Maka Akan 'Tsunami' Pasien Corona:

(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads